Tempuh Perjalanan ke Barat Seorang Diri, Inilah Biksu Xuanzang, Versi Nyata dari Tong Sam Cong dalam Serial Kera Sakti

Maymunah Nasution

Penulis

Biksu Tong dari Kera Sakti rupanya berdasarkan kisah nyata seorang biksu dari China ini, begini kisahnya

Intisari-online.com -Siapa yang tidak kenal dengan cerita Kera Sakti?

Kisah mengenai Biksu Tong Sam Cong yang lakukan perjalanan ke Barat bersama murid-muridnya Sun Wukong, Zhu Bajie, dan Sha Wujing untuk mencari kitab suci.

Siapa sangka, cerita itu rupanya ada versi nyatanya.

Kera Sakti yang judul aslinya Journey to the West, didasarkan pada kisah biksu China yang melakukan perjalanan dari Timur ke Barat.

Baca Juga: Warganet Myanmar Histeris Massal, Biksu Terseksi dan Tertampan di Dunia Ini Diburu oleh Junta Militer, Ini Pemicunya

Dilansir dari Asia Society, kehidupan dan petualangan biksu China yang melakukan perjalanan 17 tahun untuk mengajarkan Budha dari India ke China.

Ialah Xuanzang, yang pada tahun 629 Masehi yang ingin pergi ke barat ke India untuk belajar banyak tentang Budha.

Namun saat itu, kaisar telah melarang bepergian keluar dari China.

Xuanzang menghormati otoritas dan dia berupaya dengan keputusan apakah akan melakukan perjalanan tersebut.

Baca Juga: Inilah 6 Mitos Tentang Rasputin yang Terbantahkan, Benarkah Dia Seorang Biksu dan Punya Kekuatan Penyembuhan Supernatural?

Xuanzang, pria cerdas dan taat pada akhirnya yakin jika pergi ke India hanya satu-satunya cara menjawab pertanyaan yang mengganggu para umat Budha di China.

Ia memulai perjalanan 17 tahun itu, sebagian besar dihabiskan, sebagian dihabiskan sebagai buronan dan bepergian di bawah samaran.

Xuanzang bepergian lewati Jalur Sutra, dan ia selamat melalui Gurun Taklamakan yang berbahaya dan lanjutkan melalui pegunungan yang berbahaya, Tian Shan.

Jalur Sutra membuatnya melewati berbagai negara yang dipimpin pemimpin kuat, terkadang ingin menangkapnya di kerajaan mereka daripada perbolehkan ia lewat.

Baca Juga: Tertutup Layaknya Korea Utara, 'Gerbang Neraka' Ternyata Diam-diam Bersemayam di Negara Ini: Apinya Bisa Menyala Berabad-abad Lamanya!

Kepintaran dan kesetiaannya yang tenang kepada Budha meyakinkan pemimpin itu membantunya mencapai India.

Ia mengalami berbagai petualangan saat ia melakukan perjalanan menuju India, lewati Nepal, rumah dari Budha, dan kemudian ke Nalanda tempatnya menghabiskan bertahun-tahun lamanya tinggal dengan guru-guru terbaik dan pemikir saat itu.

Sebelum ia kembali ke rumah, Xuanzang telah mengajak perompak yang mencoba menjarah dan membunuhnya untuk masuk ke Budha.

Ia juga selamat dari angin topan yang mematikan dan memenangkan Debat Besar di depan ribuan orang India.

Baca Juga: Meliuk Bagaikan Ular Sepanjang Lebih Dari 8000 Kilometer, Inilah Jalur Rel Kereta Api Turki-Tiongkok yang Menjadi Jalur Perdagangan Terbesar Abad Ini, Jalur Sutra Baru Tidak Bisa Ditampik Lagi!

Perjalanan kembalinya tidak kalah sulit dan ia dengan pelan-pelan kembali dari belajar, mengajar dan memahami mengenai budaya orang-orang yang bertemu di sepanjang perjalanannya.

Meski begitu ia masih menjadi buronan di kampung halamannya, China, karena ia pergi tanpa izin.

Xuanzang menulis surat ke kaisar menggambarkan apa yang ia pelajari dan hasilnya, kaisar tidak hanya menerimanya kembali, tapi menunjuknya sebagai penasihat pengadilan.

Sisa dari kehidupan Xuanzang dihabiskan mengajar, menjadi penasihat dan menerjemahkan manuskrip yang ia buat saat perjalanan pulang.

Baca Juga: Sokushinbutsu, saat para Biksu Sengaja Memufikasi Dirinya Sendiri, Demi Jadi Buddha Hidup dalam Daging Mereka Sendiri

Mengikuti perjalanannya, ajaran agama Budha menjadi lebih lazim dan lebih luas dipahami di China dan selanjutnya di tempat lain di dunia.

Catatan perjalanan ziarahnya membantu orang-orang memahami agama Buddha dan budaya di sepanjang Jalur Sutra.

Menurut Nations Online, dalam novel Journey to the West, ia terus-terusan diteror oleh monster dan setan karena menurut legenda, mereka tidak bisa mati jika memakan daging manusia suci.

Sementara ia tidak bisa bertarung, ia diapit oleh tiga muridnya yang kuat.

Baca Juga: Tak Disadari Keberadannya Selama Puluhan Tahun, Penduduk China Gempar Ada Patung Budha Setinggi 10 Meter Terkubur di Bawah Gedung Ini, Terungkap Ini Misteri di Baliknya

Mereka adalah monster yang telah bersumpah melindungi Xuanzang dalam perjalanannya menebus dosa-dosa mereka di Surga.

Asal dari Sun Wukong masih diperdebatkan.

Namun Zhu Bajie dan Sha Wujing dan kuda yang dikendarai Xuanzang adalah dewa kecil di Surga yang diturunkan di Bumi atas kesalahan mereka.

Xuanzang lahir di Chen Yi (600-664) dan kembali lewat rute selatan dari perjalanannya pada 645.

Baca Juga: Memang Sering Bikin Ulah, Tapi Polah Tiongkok Ini Benar-benar Keterlaluan Sampai Negara Sesuci Vatikan Jadi Korbannya, Rupanya Karena Permasalahan Sensitif Ini China Berani Nakal

Berdasarkan permintaan Kaisar Tang Taizong (626-649) ia menyusun penggambaran tempat-temat yang ia lewati.

Buku itu kini dikenal dengan nama "Catatan Wilayah Barat".

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait