Intisari-Online.com - Biksu Wirathu yang dijuluki ‘Buddhist bin Laden’ keluar dari persembunyiaannya setelah 18 tahun menghilang.
Sang biksu radikal dari Myanmar ini sebelumnya jadi buruan polisi karena ujaran kebenciannya terhadap kaum minoritas.
Namun, kembalinya sang biksu ternyata tidak semata-mata ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dia membawa sebuah misi yang lebih besar dengan berbagai rencana manuver terkiat dengan pemilu yang akan berlangsung.
Baca Juga: Dulu Tertular dari Cucunya, Nenek Berusia 100 Tahun Sembuh dari Covid-19, Netizen Turut Bergembira
Ashin Wirathu mendapat julukan itu dari majalah Time karena perannya dalam menyebarkan kebencian agama di negara mayoritas Buddha itu.
Wirathu menjadi buronan setelah pihak berwenang merilis daftar penangkapan terhadap biksu radikal itu pada Maret tahun lalu.
Ashin Wirathu menjadi perhatian karena retorika nasional anti-Islam, di mana dia mengkhususkannya kepada etnis minoritas Rohingya.
Tetapi, tindakannya itu bertentangan dengan pemerintahan Aung San Suu Kyi, yang berujung kepada upaya penangkapan terhadap Wirathu.
KOMENTAR