Saat mengunjungi kampung yang berjarak 10 Km dari pusat kota Ponorogo tersebut, satu-satunya bangunan yang masih digunakan aktivitas adalah masjid.
Adalah Tohari, eks warga kampung Sumbulan yang sehari-hari menyempatkan diri untuk menengok kampung halamannya tersebut.
Ia selalu mampir ke kampung halamannya tersebut sepulang dari sawahnya.
Tohari tidak ingin masjid di kampung tersebut mangkrak tak digunakan sama sekali.
"Sepulang dari sawah saya ke sini. Untuk Salat Dhuhur dan Salat Ashar," jelas Tohari.
"Kalau waktunya salat Subuh, Maghrib, Isya ya kosong," lanjutnya.
Tohari menceritakan, dulunya kampung tersebut ramai layaknya kampung yang lain.
Bahkan sempat ada pesantren yang mempunyai cukup banyak santri.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR