Menurut Associated Press, pada Selasa (2/3/21), dalam konferensi pers Duterte meminta pasukan AS untuk meninggalkan Filipina, jika Washington mencoba membawa senjata nuklir.
Meskipun tidak ada pejabat AS yang baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menempatkan senjata nuklir di Filipina.
Duterte pada 28 Februari masih menerima pertanyaan tentang masalah tersebut pada konferensi pers, lalu menjawab pertanyaan itu.
"Kami tidak menginginkan itu. dan saya memperingatkan bahwa, jika saya mengetahui informasi apa pun mengenai senjata nuklir yang ingin dibawa AS ke Filipina," katanya.
"Saya akan meminta tentara AS untuk segera meninggalkan Filipina. Dan menghentikan Perjanjian Pasukan Kunjungan. (VFA)," kata Presiden Filipina itu.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR