Intisari-online.com -Singapura, salah satu negara kunci di Laut China Selatan, dulu sempat mengungkapkan jika China tidak akan menang melawan Amerika Serikat.
Namun tampaknya kini negara itu harus menjilat ludah sendiri.
Dikabarkan Rabu lalu angkatan laut dua negara menggelar latihan bersama.
Latihan digelar di Laut China Selatan yang disengketakan.
Kementerian Pertahanan China mengumumkan latihan tersebut melalui sebuah pernyataan sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
Juru Bicara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China Gao Xiucheng mengatakan, latihan tersebut mempraktikkan latihan formasi, manuver, dan pemisahan armada kapal.
Selain itu, latihan tersebut juga mencakup komunikasi, pencarian, penyelamatan, dan operasi lainnya.
“Latihan tersebut merupakan hasil dari konsensus yang dicapai oleh angkatan laut kedua negara,” ujar Gao.
Dia menambahkan, latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa saling percaya, memperdalam persahabatan, dan mempromosikan kerja sama.
“Juga bersama-sama mempromosikan pembangunan komunitas maritim bersama di masa depan,” sambung Gao.
Latihan tersebut dilakukan ketika AS, bersama dengan sekutunya Australia, Jepang, dan India, melanjutkan upaya untuk mengekang pengaruh Beijing yang semakin meluas di wilayah tersebut.
Laut China Selatan meliputi area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi dan Beijing mengeklaim kedaulatannya atas sekitar 90 persen dari perairan tersebut.
Beberapa negara seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih di wilayah tersebut.
Melansir Global Times, Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan, Singapura dan China melakukan latihan bersama di perairan internasional di ujung selatan Laut China Selatan.
Tujuan dari latihan tersebut adalah untuk meningkatkan saling pengertian dan mempererat persahabatan di tengah pandemi Covid-19.
Kapal perusak berpeluru kendali Guiyang dan fregat berpeluru kendali Zaozhuang, keduanya milik China, berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Sedangkan kapal Singapura yang berpartisipasi dalam latihan tersebut adalah fregat siluman kelas Formidable, RSS Intrepid, dan kapal tempur pesisir kelas Independence, RSS Sovereignty.
Peneliti senior di PLA Naval Military Studies Research Institute Zhang Junshe mengatakan, Laut China Selatan adalah jalur pelayaran internasional yang penting dengan 100.000 kapal dari berbagai negara melewatinya setiap tahun.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini