Artikel berikutnya, ‘Ditembak di Libya’, menyebabkan kehebohan dan perwira muda yang tampan itu segera diundang ke pesta yang diselenggarakan oleh beberapa tokoh terkemuka masyarakat kelas atas AS.
Hingga membuatnya diperhatikan oleh kepala intel legendaris Inggris, William Stephenson.
Stephenson adalah seorang pengusaha jutawan Kanada dengan minat di bidang baja, manufaktur pesawat, dan konstruksi.
Dia memiliki banyak kontak di industri di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.
Kontak Eropanya dengan senang hati membocorkan rahasia ke Jerman untuk pembangunan militer dan industri rahasia sebelum perang, dan pada tahun 1936 Stephenson mulai menyampaikan informasi rahasia tentang aktivitas Nazi kepada Winston Churchill.
Churchill menggunakan informasi yang dia terima dari Stephenson di parlemen, mencela kebijakan peredaan Neville Chamberlain.
Ketika perang pecah dan Churchill menjadi perdana menteri, dia tahu satu-satunya kesempatan Inggris untuk memenangkan perang adalah dengan melibatkan Amerika Serikat dalam konflik di pihak Inggris.
Sayangnya, ada pro-kontra teradap perang di AS, meskipun presiden negara itu, Franklin D. Roosevelt, diam-diam memihak Churchill.
Untuk membalikkan sentimen anti-Inggris dan anti-perang, Churchill menuduh Stephenson mengubah pikiran negara. Orang Kanada yang sopan memanfaatkan kesempatan itu.
Baca Juga: Misi Rahasia CIA, Gunakan Merpati hingga Gagak Sebagai Mata-mata, Berhasilkah?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR