Ada faktor lain yang membuat Soekarno tidak merasa bahagia menikah dengan Oetari, yaitu kehadiran Inggit Garnasih.
Soekarno sering melampiaskan kegelisahannya akan Oetari kepada Inggit.
Oetari dianggap seperti bayi yang tidak mengerti alur dan jalan pikiran Soekarno.
Selain itu, Soekarno juga tidak menemukan sosok keibuan pada Oetari, seperti Suharsikin bagi Tjokroaminoto.
Selama tinggal di rumah kost Tjokro, Soekarno mendambakan kehidupan pernikahannya seperti Tjokroaminoto-Suharsikin.
Hubungan anak kost dengan ibu kostnya itu pun semakin intensif.
Perbincangan keduanya kerap berlangsung hingga larut malam.
Bahkan keduanya disebut makin mesra saat Sanusi, suami Inggit, sudah tidur.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR