Intisari-Online.com -KisahMan in the Iron Mask yang melegenda namun tak terungkap selama 350 tahun akhirnya mencapai titik terang di tangan seorang profesor sejarah.
Jika Anda belum tahu,Man in the Iron Mask adalah sosok seorang narapidana yang ditahan dalam penjara superketat.
Menariknya, meski harus mendekam di penjara dengan pengamanan tingkat tinggi, tidak ada yang benar-benar tahu siapa sebenarnya sosok di balik topeng tersebut.
Baca Juga: Setelah Lanjutkan Eksekusi Mati, Rupanya Trump Juga Berbaik Hati Ampuni 73 Orang Sebelum Lengser
Bahkan ketika sosok tersebut diangkat ke dalam sebuah film berjudul yang dibintangi olehLeonardo DiCaprio, kabut gelap masih menyelimuti identitas sang napi.
Hingga akhirnya, pada 2016, misteri dari Bumi Prancis ini mulai terungkap lewat sebuah buku yang ditulis Paul Sonnino, seorang profesor sejarah di University of California, Santa Barbara.
Seperi dilansir Live Science,Sonnino mengklaim telah menemukan identitas sebenarnya dari naripada yang tak pernah melepaskan topengnya sejak masuk penjara pada 1669.
Baca Juga: Sisa Jabatan Tinggal Beberapa Hari, Trump 'Bersemangat' Lanjutkan Eksekusi Mati Narapidana
Sang napi dikurung dalam penjara di Bastille dan beberapa penjara Perancis lainnya selama tiga dekade, sampai dia meninggal pada 1703.
Namun, satu hal yang menarik adalah, tidak ada yang mengetahui siapa sebenarnya narapidana tersebut.
Apalagi, sang narapidana juga terus menyembunyikan wajahnya menggunakan topeng yang terbuat dari besi.
Cerita misteri ini bahkan sempat dipopulerkan di tahun 1998 lewat film "The Man in the Iron Mask," yang dibintangi Leonardo DiCaprio.
Misteri ini juga pernah coba diungkap oleh banyak ahli, bahkan oleh filsuf terkenal Voltaire dan penulis Alexandre Dumas.
Namun, sejarawan mengabaikan teori yang dipopulerkan oleh Voltaire dan Dumas bahwa pria bertopeng adalah saudara kembar dari Louis XIV.
"Mereka [sejarawan] cukup banyak menyepakati bahwa sosok tersebut adalah Eustache Dauger yang hanya sesekali mengenakan topengyang sebenarnya terbuatdari beludru, bukan besi," kata Sonnino dalam sebuah pernyataan.
"Mereka juga cukup yakin bahwa dia adalah valet (kacung). Apa yang mereka belum mampu untuk ungkapkan adalah siapakah sebenarnya kacung ini dan untuk alasan apa dia ditahan di bawah pengamanan super ketat selama lebih dari 30 tahun,” tutur Sonnino.
Dalam "The Search for the Man in the Iron Mask: A Historical Detective Story" (Rowman & Littlefield, 2016), Sonnino menuntun pembaca melalui catatan sejarah, korespondensi mengenai tahanan, dan aspek lain dari investigasinya.
Melalui penelitiannya, Sonnino menetapkan bahwa Dauger adalah kacung untuk bendahara Kardinal Mazarin, yang adalah menteri utama di Perancis selama awal kehidupan Louis XIV.
Mazarin mengumpulkan kekayaan yang melimpah, dan Sonnino percaya pelayan tersebut mungkin menduga bahwa sebagian uang itu telah dicuri.
"Apa yang saya mampu tentukan adalah bahwa Mazarin telah merobek beberapa keberuntungan besarnya dari raja dan ratu Inggris sebelumnya..." kata Sonnino.
"Dauger pasti mengoceh pada waktu yang salah. Dia diberitahu, saat ditangkap, bahwa jika ia mengungkapkan identitasnya kepada siapa pun, ia akan segera dibunuh."
Adapun mengenai alasan identitas “Man in the Iron Mask” tetap terselubung sepanjang sejarah, Sonnino mengatakan itu merupakan kesalahan sejarawan, yang "bersikeras membuatnya moralistik, masuk akal."
"Hidup tidak masuk akal," lanjut Sonnino. "Manusia jauh lebih rumit dari itu."
Rasanya kita perlu setuju dengan pernyataan Sonnino tersebut.