Ambisi Hidup Abadi Kaisar China, Korbankan 6000 Perawan Demi Dapatkan Ramuan, Tapi Malah 'Berjumpa' Malaikat Kematian

Ade S

Editor

Impian Hidup Abadi Kaisar China, Korbankan 6000 Perawan Demi Dapatkan Ramuan, Berakhir
Impian Hidup Abadi Kaisar China, Korbankan 6000 Perawan Demi Dapatkan Ramuan, Berakhir

Intisari-Online.com -Berbicara tentang impian untuk hidup abadi, Kaisar China yang satu ini bisa dibilang termasuk yang paling berambisi mendapatkannya.

Sang Kaisar bahkan sampai rela mengorbankan 6000 wanita yang masih perawan demi dapat memenuhi impiannya tersebut.

Kabar-kabar tentang kematian dirinya bahkan disikapi dengan sangat berlebihan, sampai membantai banyak nyawa.

Pada akhirnya, sepertikisah-kisah mencari kehidupan abadi, semuanya tak pernah bisa tercapai.Khusus untuk Kaisar China ini, kisahnya malah jauh lebih tragis lagi.

Baca Juga: ‘Aku Adalah Pecinta Bukan Petarung’ Kaisar Romawi yang Cinta Damai Ini Dipaksa untuk Ikut Berperang, Dilakukan Bukan untuk Dirinya Sendiri

Qin Shi Huang adalah penguasa China pertama yang paling kuat yang bertanggung jawab untuk pembangunan Tembok Besar China.

Dikenal karena kemenangannya dalam Pertempuran, dia adalah kaisar pertama dari China dan menciptakan tentara-tentara terakota yang masih ada bahkan sampai hari ini.

Tapi apakah dia bahagia?

Jawabannya adalah sama sekali tidak, dia terus justru dihantui oleh kematiannya sendiri.

Baca Juga: Makam Kaisar China yang Cenderung Lakukan Kekerasan dan Miliki Hasrat Besar Terhadap Wanita Ini Akhirnya Diidentifikasi, Begini Penjelasan Para Arkeolog

Qin Shi Huang akhirnya memulai misi gilanya dengan membakar semua lektur sejarah, puisi, dan politik sehingga orang-orang tidak akan tahu apa pun tentang masa lalu dan ingin mereka berkonsentrasi untuk ramuan awet muda dan hidup abadi.

Dia bahkan mempekerjakan beberapa ahli kimia untuk membuat ramuan ajaib dan ketika mereka gagal, mereka mengalami hukuman yang berat.

Dia dengan kejam mengubur 460 ahli kimia hidup-hidup.

Pencariannya untuk keabadian pasti mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke Pulau Zhifu di mana ia bertemu dengan seorang pria yang kabarnya mengaku mengetahui rahasia kehidupan kekal.

Bila gagal Kaisar memerintahkan mereka dikubur hidup-hidup.
Bila gagal Kaisar memerintahkan mereka dikubur hidup-hidup.

Namanya adalah Xu Fu.

Dia berjanji bahwa obat mujarab itu berada di Pegunungan Penglai, rumah dari 8 orang yang hidupnya abadi dan jalan menuju dewa.

Namun menurut Xu Fu, 8 orang yang hidup abadi ini akan menuntut syarat dengan pengorbanan 6000 perawan untuk mendapatkan ramuan ajaib itu.

Raja pun bersusah payah memenuhi keinginan si penipu dan memberinya 6000 perawan.

Baca Juga: Bagi-bagi Terlalu Banyak Emas Kepada Fakir Miskin Hingga Timbulkan Inflasi, Inilah Mansa Musa, Manusia Terkaya Sepanjang Sejarah Umat Manusia

Begitu XU Fu berlayar dengan ribuan perawan yang diberikan oleh Kaisar, dia tidak pernah kembali.

Cerita ini dianggap benar karena di pulau Shifu kaisar mengukir kata-kata "tiba di FU dan mengukir batu" yang masih bisa dilihat hingga hari ini.

Ketika Qin Shi Huang yakin bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menjadi dewa yang hidup abadi, dia menolak gelar lamanya "raja" dan mengadopsi gelar baru yang disebut "Huangdi" yang secara kasar diterjemahkan sebagai dewa.

Dia juga membuat aturan resmi bahwa setiap orang China harus menyebut diri mereka "WO" yang berarti "tubuh yang tidak berharga".

Gunung Penglai dikatakan berada di laut Bohai, di lepas pantai Cina.
Gunung Penglai dikatakan berada di laut Bohai, di lepas pantai Cina.

Semua bangsawan harus membungkuk kepadanya.

Namun sayangnya Kaisar harus tetap hidup sampai Xu Fu benar-benar kembali membawa ramuan hidup abadinya.

Saingannya Zhang Liang, ingin Qin Shi Huang mati dan merencanakan pembunuhan dengan menjatuhkan beban seberat 72,5 kg dari atas bukit dan menjatuhkannya di kereta kerajaan yang menewaskan semua orang yang ada di dalam.

Upayanya gagal karena kaisar tidak duduk di belakang kereta.

Baca Juga: Perang Manchuria, Saat Jepang Sudah Alami Kekalahan Digempur Bom Atom Sekutu, Masih Saja Hadapi Serangan Uni Soviet Sampai Kaisar Hirohito Meminta Menyerah Saja

Zhang Liang melarikan diri dengan bantuan orang kuatnya, Gan Ba.

Pada tahun-tahun berikutnya, dia berhenti untuk keluar sepenuhnya dan menciptakan terowongan labirin untuk agar pergerakannya bebas dan aman.

Terowongan ini terhubung ke tempat kerajaan dan panjangnya sekitar satu mil.

Dia berambisi membuat terowongan karena takut akan para pembunuh yang menunggunya di luar istana.

Ilustrasi Qin Shi Huang
Ilustrasi Qin Shi Huang

Kaisar tiba-tiba mendengar mengenai legenda yang mengatakan bahwa sebuah meteor jatuh ke bumi yang tertulis "Kaisar akan mati dan tanahnya akan dibagi."

Kaisar tidak percaya itu sebagai tanda surgawi tetapi hasil karya orang biasa.

Dia menuntut identitas orang itu atau amarahnya akan jatuh pada semua orang.

Ketika tidak ada seorang pun yang mengaku, ia secara brutal membunuh semua orang di daerah terdekat dan dengan menakutkan memanggil para musisi untuk memainkan lagu-lagu keabadiannya.

Baca Juga: Nafsu Bagai Kuda Tetapi Bertenaga Ayam, Beginilah Akhir Tragis Kaisar China yang Tiap Malam Nekat Berhubungan Badan dengan Ribuan Selirnya

Kaisar yang tidak sabaran itu akhirnya berlayar ke Pulau Zifu untuk mencari Xu Fu, yang meyakinkan raja yang mudah tertipu itu bahwa ia telah menemukan jalan menuju Pegunungan Penglai tetapi diblokir oleh monster laut yang besar.

Kaisar yang tidak bisa menunggu lagi mendapatkan tim prajurit dan pemanahnya untuk membunuh monster itu, tetapi kali ini dia membawa Xu Fu bersamanya.

Kaisar menemukan bahwa monster laut yang disebut itu hanyalah ikan paus.

Xu Fu kali ini tidak punya alasan lagi dan harus memberikan ramuan keabadian atau menghadapi konsekuensinya.

Ilustrasi Kaisar berlayar mencari Xu Fu
Ilustrasi Kaisar berlayar mencari Xu Fu

Namun Xu FU malah menaiki kapalnya dengan 6000 perawan dan melarikan diri ke Jepang dan tidak pernah kembali, tetap bersembunyi sampai kematiannya.

Ditipu oleh Xu Fu, Qin Shi Huang kembali mempekerjakan seluruh tim ahli kimianya untuk datang dengan ramuan dan obat-obatan yang akan membuatnya hidup abadi.

Dia minum semua yang dia tawarkan, termasuk sebotol merkuri.

Kaisar meminum racun itu dan tewas di usianya yang relatif muda yakni 49 tahun.

Ya, pada akhirnya, sang kaisar tak perncah mencapai keabadian, bahkan sekadar panjang umur pun tidak.

(Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait