Tahun 1563, Joao de Barros menggunakan kembali nama suku “Batas” dan menyebutkan bahwa masyarakat kanibal “yang paling liar dan paling gemar berperang sedunia” ini menghuni bagian pulau yang berhadapan dengan Melaka.
Namun, sudut pandangnya mengenai geografi suku-suku hanya mengulang pandangan yang sudah berumur hampir tiga abad, yang menghadapkan kaum “Moros” (orang Islam), yakni orang asing yang datang untuk berdagang dan bermukim di daerah pantai, dengan kaum “Gentios” (penganut paganisme), penduduk asli pulaunya yang berlindung di daerah pedalaman.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR