Advertorial
Intisari-online.com - Setahun berlalu Covid-19 telah menyebar hampir di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Meski demikian, ada beberapa negara yang berhasil menekan angka penyebaran wabah ini.
Sementara itu ada beberapa negara yang diklaim teraman dari wabah Covid-19.
Bloomberg telah menerbitkan pembaruan bulanan yang disebut 'Covid Resiliency Ranking', yakni peringkat negara teraman dan terburuk selama pandemi Covid-19.
Hasil analisis metrik utama, mampu menggambarkan negara mana yang mampu menangani Covid-19 paling efektif.
Dilansir Forbes, Rabu (3/2/2021), beberapa negara dengan kinerja terbaik dan paling efektif menangani Covid-19 belum memulai vaksinasi.
Justru beberapa negara yang telah melakukan vaksinasi, malah memiliki peringkat yang rendah.
Faktor iklim, penularan komunitas, dan tegas tidaknya dengan perbatasan serta faktor lainnya berperan dalam peringkat ini.
Namun satu hal yang paling berdampak besar adalah sejauh mana pemerintah "bisa meningkatkan kepercayaan dan kepatuhan masyarakat".
Sebab tempat teraman di dunia saat ini, menurut Bloomberg, tampaknya adalah negara dengan tingkat kepercayaan yang tinggi antara masyarakat dengan pemerintahannya.
Berikut daftar tempat teraman di dunia saat pandemi Covid-19:
1. Selandia Baru
Selandia Baru punya skor ketahanan 76,8 dari 100.
Negara ini punya 3 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk serta nol kematian selama sebulan terakhir.
Menurut Bloomberg, hanya ada 5 kematian per 1 juta kasus dan punya akses yang baik ke 4 vaksin Covid-19 yang berbeda.
Dengan catatan ini, Selandia Baru dinobatkan sebagai negara teraman dengan penanganan paling efektif.
Negara ini belum melakukan vaksinasi satu pun.
2. Singapura
Negeri Singa punya skor ketahanan 71,3 dari 100.
Dengan nol kematian selama sebulan terakhir dan hanya 5 kematian per satu juta orang, Singapura naik 3 peringkat dari rangkingnya bulan lalu.
3. Australia
Memiliki skor ketahanan 70,9, Australia berada di urutan ketiga tanpa memulai program vaksinasi.
Negara ini termasuk yang teraman karena punya banyak koneksi menuju vaksin Covid-19 dan hanya ada 2 kematian per 100.000 penduduk selama Januari 2021.
Sama dengan Selandia Baru dan Singapura, Negeri Kangguru juga memiliki perawatan kesehatan yang sangat baik.
4. Taiwan dan China
Dua negara yang tengah bersitegang ini duduk di posisi 4 dan 5.
Alasannya karena tingkat kematian yang rendah dan perekonomiannya melonjak.
Bahkan 1,4 miliar warga di dua negara ini sebagian besar masih hidup normal, tanpa banyak batasan Covid-19.
5. Norwegia dan Finlandia
Dua negara di Eropa Utara ini duduk di posisi ke 6 dan 7.
6. Jepang, Hong Kong, dan Vietnam
Sesuai urutannya, Jepang ada di posisi 8, Hong Kong ke 9, dan Vietnam ke 10.
7. Uni Emirat Arab dan Israel
UEA ada di peringkat ke 11, karena saat ini Negara Teluk tengah melakukan vaksinasi 23 dosis untuk setiap 100 orang.
Di sisi lain Israel ada di rangking 15 setelah memberikan 40 dosis vaksin untuk setiap 100 orang.
Sayangnya Negara Teluk dan Israel masih memiliki tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi, artinya vaksinasi belum memberi banyak manfaat.
8. Amerika Serikat duduk di peringkat ke 35, karena memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia bahkan melebihi 400.000.
9. Inggris duduk di urutan ke 32, turun dari peringkatnya yang dahulu walaupun menjadi negara barat pertama yang menyetujui Pfizer Inc-BioNTech SE dan vaksin AstraZeneca Plc-Oxford University.
Inggris turun ranking lantaran Covid-19 varian baru yang muncul belakangan ini.
Lantas negara mana yang dinilai terburuk selama pandemi ini?
1. Meksiko
Tempat terburuk, menurut analisis Bloomberg adalah Meksiko.
Ini karena jumlah korban jiwanya mengalami lonjakan yang tinggi serta Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador terjangkit Covid-19 pada 24 Januari 2021 lalu.
2. Afrika Selatan, Kolombia, Republik Ceko, dan Argentina
Keempat negara ini ada di posisi lima terbawah dari total 53 negara.
Ini karena lonjakan kasus, pembatasan yang diperketat, serta varian baru Covid-19 yang mulai menular di Afrika Selatan.
Indonesia sendiri ada di urutan ke 43, setelah Portugal dan di atas Iran.
Menurut analisa Bloomberg, dalam satu bulan Indonesia memiliki 104 kasus per-100.000 orang.
Tingkat kematian per 1 bulannya yakni 2,5 persen.
Kemudian total kematian per-1 juta orang sebanyak 101.
Laporan ini dipublikasikan pada 24 November 2020 dan telah diperbaharui pada 25 Januari 2021.
Peringkat dari Bloomberg ini didasarkan pada 10 metrik yakni pertumbuhan kasus dan kematian secara keseluruhan, kapasitas sistem perawatan kesehatan, kemampuan pengujian, kebebasan bergerak, dan pembatasan atau penguncian.
Pada Januari lalu, Bloomberg menambahkan indikator lain untuk memantau seberapa cepat vaksinasi Covid-19 di tiap negara.
Source: Tribunnews