Grigori Rasputin, saat Kekaisaran Rusia Tenggelam dalam Cengkeraman Penyihir Gila, Kutukannya Tak Kalah Melegenda

Ade S

Editor

Rasputin, disebut sebagai "Biarawan Gila"
Rasputin, disebut sebagai "Biarawan Gila"

Intisari-Online.com -Kekaisaran Rusia yang begitu digdaya ternyata pernah tenggelam dalam 'cengkeraman' seorang rahib 'sakti' bernamaGrigori Rasputin.

Sang rahib, meski tak sampai menggulingkan kekuasaan kaisar, mampu menentukan segala kebijakan.

Ketika akhirnya banyak pihak yang menyadari kekuasaan Grigori Rasputin, upaya untuk 'mendongkelnya' dari lingkaran kekuasaan tak berjalan mudah.

Berbagai upaya pembunuhan terhadapGrigori Rasputin gagal dilakukan dengan alasan-alasan yang sulit dipercaya akal sehat.

Baca Juga: Bukan Amerika, Ternyata Justru Rusia Adalah Negara Terakhir yang Akan Dihancurkan China, Sengketa Zaman Kuno Ini Konon Jadi Pemicunya

Ketika akhirnya upaya pembunuhan berhasil, sebuah 'kutukan maut' keluar dari mulutGrigori Rasputin.

Sebuah kutukan yang bak menjadi nyata dan mengakhiri kedigdayaan Kekaisaran Rusia untuk selamanya.

NamaGrigori Rasputin sendiri bisa dipastikan dikenal olehhampir seluruh orang Rusia, baik dari masa lalu maupun masa kini.

Sang penyihir ini sangat terkenal, khususnya karena banyak yang percaya dirinya memiliki kekuatan supranatural yang menakutkan.

Baca Juga: Bermusuhan dengan AS Selama Perang Dingin, Ibu Kota Rusia Nyaris Lenyap dari Peta Dunia oleh Serangan Nuklir NATO

Namun, meski terkenal, bukan kesan baik yang muncul jika nama Rasputin disebut.

Orang Rusia pada umumnya akan sangat membenci sosok yang kematiannya sempat menjadi incaran banyak pihak di Rusia.

“Andai saya dibunuh pembunuh biasa, terutama sesama petani, Rusia tidak perlu tahu,” ujar sosok yang kerap disebut Rahib gila tersebut kepada pelindungnya, Kaisar Nicholas II dari Rusia tentang upaya pemubunuhan dirinya

“Tapi, jika saya dibunuh para Boyars (orang terhormat), dan mereka berhasil, tangan mereka akan tetap berlumuran darah … sesama saudara akan membunuh saudaranya dan mereka akan saling membunuh. Tidak ada lagi para penguasa terhormat di negeri ini,” sebuah kalimat dari Rasputin yang dipercayai merupakan sebuah kutukan.

Rasputin bersama anggota kekaisaran Rusia
Rasputin bersama anggota kekaisaran Rusia

Rasputin, seorang petani jorok, kasar, penuh berahi, pemabuk berat yang terkenal memiliki daya hipnotis dan kekuatan penyembuhan yang ampuh, merupakan orang yang paling ditakuti dan dibenci di Rusia karena pengaruhnya terhadap keluarga kerajaan.

Kaisar, terutama istrinya Ratu Alexandra, sungguh menghormatinya karena percaya Rasputin secara ajaib berhasil menyelematkan putra mereka yang menderita hemofilia.

Pada 1914, Rasputin tetap hidup meski ditikam di lambungnya oleh seorang perempuan petani.

Kini, beberapa pangeran di istana yang dipimpin oleh Pangeran Felix Yusupov sedang sibuk menyusun rencana kematiannya.

Baca Juga: Kekaisaran Rusia Terakhir yang Sisakan Duka Mendalam atas Eksekusi Satu Keluarga Romanov Ini, Benarkah Ada yang Berhasil Lolos?

Pada 29 Desember 1916, Rasputin diundang ke istana Yusupov. Mereka mengatur agar dia tiba terlebih dahulu lalu dijamu dengan anggur dan kue.

Sambil menunggu kedatangan tamu lainnya, Rasputin dengan lahap menikmati sajian yang ada tanpa rasa curiga bahwa makanan dan minuman itu telah diberi zat beracun potasium sianida.

Ketika Yusupov tiba dan melihat tamunya tidak terpengaruh racun tersebut, dia langsung menembaknya di punggung.

Rasputin terjatuh di lantai dan dinyatakan mati. Tak lama kemudian komplotan itu mengangkat jenazahnya dan membawanya ke Sungai Neva.

Baca Juga: Meski Berpakaian Lapis Baja, Pelindung Tubuh Tidak Akan Menyelamatkan Anda Dari Senapan Sniper SVDK Mematikan dari Rusia

Tiba-tiba Rasputin hidup kembali dan sambil merangkak di atas tangan dan lututnya, dia berupaya mengejar Yusupov yang ketakutan naik ke atas tangga. Setelah ditembak dua kali, rahib gila itu pun tumbang.

Merasa yakin bahwa akhirnya dia telah tewas, pangeran terhormat tadi menendang dan menyiksanya.

Dia membawa jenazah Rasputin ke sungai, lalu melemparnya ke lubang dalam es serta membenamkannya ke air yang dingin.

Mereka hampir tidak percaya bahwa Rasputin masih bernapas seperti sedia kala. Ketika tubuhnya diangkat dua hari kemudian, tangan kanannya terletak di atas dadanya dengan tiga jemarinya memberi tanda pengampunan.

Baca Juga: Penguntit Malam dalam Kegelapan: Saat CIA Nekat Mencuri Helikopter Penyerang Rusia dari Gurun Afrika di Tengah-tengah Hangatnya Perang Dingin

Ramalan tentang apa yang akan terjadi setelah kematian dan kutukannya terhadap para pembunuh di atas segera terlaksana seiring dengan pecahnya Revolusi Rusia tahun 1917.

Sesama saudara saling bunuh, dan tak ada lagi penguasa terhormat di Rusia.

Kekaisaran Rusia pun bak benar-benar tenggelam oleh kutukan Rasputin.

(Moh Habib Asyhad)

Artikel Terkait