Dalam sebuah wawancara dengan Madeleine Mollier, Mussolini tahu bahwa akhir hidupnya sudah dekat.
'Tujuh tahun lalu, saya adalah orang yang menarik. Sekarang, saya lebih dari sekadar mayat, '' katanya kepada Mollier.
'Ya, Nyonya, saya sudah selesai. Bintang saya telah jatuh. Saya tidak memiliki sisa pertarungan dalam diri saya. Saya bekerja dan saya mencoba, namun saya tahu bahwa semua itu hanyalah lelucon ...
Saya menunggu akhir dari tragedi itu dan, anehnya terlepas dari segalanya, saya tidak merasa menjadi aktor lagi. Saya merasa saya adalah penonton terakhir. '
Saat Sekutu berjuang melewati Italia Utara, Mussolini dan kekasihnya, Clara Petacci, mencoba membuat terobosan untuk Swiss yang netral.
Pada 27 April 1945, Mussolini, majikannya dan rombongan mereka ditangkap oleh partisan Italia di dekat desa Dongo di tepi Danau Como.
Keesokan paginya, Il Duce yang pernah perkasa ditembak mati oleh regu tembak.
Mayat Mussolini, bersama dengan gundiknya dan beberapa pendukungnya, digantung begitu saja dari atap sebuah pompa bensin Esso di Milan.
Itu adalah akhir yang tidak bermartabat bagi orang yang telah memerintah Italia selama lebih dari dua puluh tahun, meskipun hanya sedikit orang Italia yang berduka atas kematiannya.
Mussolini mungkin telah melarikan diri dari cengkeraman musuh-musuhnya pada tahun 1943, tetapi kejahatannya terhadap rakyatnya sendiri dan seluruh dunia membuat dia tidak bisa lepas dari keadilan selamanya.
Baca Juga: Maria Montessori: Wanita yang Dianggap 'Terlarang' oleh Rezim Mussolini
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR