Dikatakan pada Kamis bahwa analisis awal dari uji coba terhadap 15.000 orang di Inggris mengungkapkan bahwa vaksin dua dosis memiliki tingkat kemanjuran hampir 90 persen di sana.
Tetapi dalam percobaan kecil di Afrika Selatan, tingkat kemanjuran turun menjadi hanya di bawah 50 persen.
Hampir semua kasus yang telah dianalisis oleh para ilmuwan di sana sejauh ini disebabkan oleh varian baru, yang dinamai B.1.351.
Data juga menunjukkan bahwa banyak peserta uji coba terinfeksi varian tersebut bahkan setelah mereka sudah tertular Covid.
"Kami menjalani uji coba pertama - kami yang pertama melakukan uji kemanjuran - dalam menghadapi virus yang bermutasi," kata Stanley Erck, presiden dan kepala eksekutif Novavax.
Stanley Erck mengatakan bahwa para peneliti mengharapkan varian tersebut dapat mengubah hasil uji coba, tetapi "jumlah perubahannya sedikit mengejutkan bagi semua orang."
Uji coba di Afrika Selatan relatif kecil, hanya dengan 4.400 sukarelawan.
Uji coba itu tidak dirancang untuk menghasilkan perkiraan yang tepat tentang seberapa besar perlindungan yang diberikan vaksin.
Namun, hasilnya cukup mengejutkan sehingga perusahaan mengatakan akan segera mulai menguji vaksin baru yang dirancang untuk melindungi varian itu dari Afrika Selatan.
"Anda harus membuat vaksin baru," kata Pak Erck.
Source | : | tribunnew.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR