Profesor Martin Innes, direktur lembaga keamanan dan kejahatan di Universitas Cardiff, menunjukkan akun di atas memiliki banyak hubungan dengan Beijing.
Awalnya, para peneliti mengira jaringan tersembunyi itu tidak terlalu rumit, kata Innes.
Namun, bukti lain telah mengungkapkan aktivitas online yang canggih dan terorganisir dengan baik.
Akun di atas tidak menggunakan hashtag tertentu untuk mengelak dari langkah sensor Twitter.
Mereka diposting selama jam kerja China, istirahat selama hari libur nasional dan menggunakan peralatan mesin untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.
Menurut penelitian tersebut, memastikan bahwa akun ini terkait dengan pemerintah China.
Pada tahun 2020, tim Universitas Cardiff menemukan lebih dari 400 akun yang ditautkan ke aktivitas mencurigakan.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR