Intisari-online.com -Jika Anda penggemar film bajak laut Pirates of the Carribbean, pasti Anda tahu para bajak laut mengubur harta karun mereka.
Hal itu dilihat dari Kapten Barbossa yang tekun dan mengumpulkan hartanya, tidak seperti Jack Sparrow yang sering kali kehabisan kekayaannya.
Jack lebih suka menghabiskan kekayaannya untuk minum di Portuga atau bermalam dengan wanita
Namun yang mana yang dilakukan para bajak laut asli?
Rupanya, peneliti tidak yakin jika mengubur harta memang dilakukan bajak laut.
Hal ini sebagian adalah kesalahan yang terjadi karena cara dongeng itu diteruskan dari generasi ke generasi.
Menurut sejarawan History Channel, Evan Andrews, kenyataannya sebagian besar bajak laut persis layaknya Jack Sparrow.
Mereka lebih senang menghabiskan uang yang mereka curi untuk kesenangan minuman keras dan wanita.
Baca Juga: Terkenal Sangar Sepanjang Sejarah, Beginilah Kehidupan Para Bajak Laut yang Sebenarnya
Beberapa bajak laut lama memang sementara waktu menguburkan harta mereka.
Namun hal itu hanya untuk jaga-jaga saja.
Francis Drake, di tahun 1573, membajak kereta Spanyol dan mencuri beberapa ton emas dan perak.
Khawatir jika kekayaannya akan dicuri darinya, ia menguburkan harta itu di pantai Panama.
Ia bahkan memiliki penjaga menjaga tempat itu memastikan tidak ada yang mengambil uang dari itu.
Namun menurut Andrews, ia segera kembali dan menemukan hartanya lagi.
Bajak laut lain yang rumornya menguburkan jutaan dolar seharga perhiasan dan koin adalah Kapten William Kidd.
Kidd memang menguburkan hartanya, tapi rupanya hal itu ia lakukan agar mampu melarikan diri dari kepolisian Boston yang menangkapnya.
Baca Juga: Ingin Berbicara Bak Seorang Bajak Laut? Media Asing: Belajarlah Bahasa Indonesia!
Rencananya adalah menyerang kepolisian dan kemudian kembali untuk hartanya.
Sayangnya, polisi menangkapnya dan mengirimkannya kembali ke London untuk dieksekusi.
Polisi kemudian pergi ke tempat hartanya dikuburkan dan kemudian merampasnya.
Biasanya, benda-benda yang diambil bajak laut dari para pelancong bukanlah emas dan perak.
Menurut ThoughtCo, bajak laut biasanya hanya mengambil beberapa benda-benda yang mereka perlukan.
Namun alkohol menjadi barang jarahan utama dan biasanya diminum dengan cepat.
Namun yang sering mereka ambil adalah makanan, gula, kayu dan baju.
Menguburkannya tentu tidak bertujuan apa-apa, bahkan merugikan para bajak laut itu sendiri karena tidak hanya barangnya jadi jelek, tapi bajak laut tidak mampu menggunakannya.
Bajak laut lebih suka langsung memakai apa yang mereka jarah dari para pelaut dan pedagang.
Sementara itu menurut Minster, bajak laut terkenal karena mengambil para budak.
Banyak pelaut bepergian dengan budak untuk membantu mereka di perjalanan, dan kemudian dijual ketika sampai di tujuan.
Bajak laut menggunakan budak dengan cara yang sama, para budak disuruh bekerja di kapal bajak laut dan ketika kapal sampai pasar ideal, budak-budak itu dijual atau ditukar untuk barang berharga dan uang.
Menurut Vintage News, ide bajak laut menguburkan harta karun mereka adalah karena novel seeperti karya Robert Louis Stevenson berjudul Treasure Island.
Andrews mengatakan jika novel 1883 ini mempopulerkan harta karun terpendam dengan peta yang menunjukkan tanda X di posisinya.
Namun hal itu hanyalah fiksi semata.
Sudah banyak yang tahu mengenai harta bajak laut tidak berharga yang terkubur di pantai-pantai seluruh dunia.
Namun beberapa masih menemukan godaan untuk mencari harta itu.
Salah satu contohnya adalah cerita mengenai Harta di Lima.
Kapten kapal Inggris bernama William Thompson menangkap emas, perak dan perhiasan milik kerajaan Spanyol lalu menguburkannya di pantai Pulau Coco di Kosta Rika.
Harta karun itu dikabarkan bernilai sekitar 200 juta Dollar saat ini, dan sejauh ini tidak ada yang berhasil menemukannya.
Sampai saat ini, masih ada bajak laut, seperti dikabarkan oleh CNBC masih ada ratusan serangan bajak laut setiap tahunnya.
Kembalinya para bajak laut tampaknya dimulai dengan pembajakan kapal Maersk Alabama di lepas pantai Afrika tahun 2009 lalu.
Cerita mengenai pembajakan Maersk Alabama oleh bajak laut Somalia juga difilmkan dalam Captain Phillips yang diperankan oleh Tom Hanks dan Barkhad Abdi.
Film itu menjadi film bajak laut modern.
Baca Juga: Biden Dapat Mendukung Keamanan Semenanjung Tanduk Afrika, Jaga-jaga China Gunakan Hutang Djibouti?
Bajak laut modern terlibat dalam penculikan untuk ransum, seperti halnya pencurian dan pembajakan.
Asia memimpin angka jumlah bajak laut dengan dilaporkan 125 kejadian pembajakan di tahun 2016 lalu.
Namun Afrika tetap dipilih menjadi benua para bajak laut.
Ini mungkin karena 90% perdagangan Afrika terjadi di beberapa titik perairan Afrika, membuat kapal Afrika menjadi bulan-bulanan para bajak laut.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini