Advertorial
Intisari-online.com - Pihak berwenang Indonesia baru-baru ini menangkap kapal minyak Iran di lautan Indonesia.
Mereka menemukan pada Minggu (24/1/21), menangkap kapal tangker Iran, dan kapal tangker Panama.
Menurut Associated Press Senin (25/1/21), mereka dicurigai melakukan pengiriman minyal ilegal di wilayah Indonesia.
Namun, sebelum proses tersebut selesai, kedua kapal itu berhasil dimankan dan ditangkap oleh pihak berwenang Indonesia.
Wisnu Pramadita, juru bicara Badan Keamanan Laut Indonesia, mengumumkan bahwa kedua kapal ini diidentifikasi dengan MT Horse Iran, dan Mat Freya Panama.
Kedua kapal ini kemudian ditemukan di perairan lepas pantai provinsi Kalimantan Barat Indonesia.
Pramadita mengatakan, kapal-kapal itu dicuigai melakukan sejumlah pelanggaran, termasuk tidak mengibarkan bendera nasional mereka.
Kedua kapal ini juga melumpuhkan sistem identifikasi, jangkar ilegal, serta pengangkutan bahan bakar ilegal yang berimbas menyebabkan tumpahan.
Pihak berwenang kemudian membawa kedua kapal ini ke Pulau Batam di Kepulauan Riau untuk diselidiki.
Menurut pejabat Indonesia, televisi pemerintah Iran telah mengakui penangkapan kapal tanker minyak tersebut.
Iran sendiri, dikenal memiliki cadangan besar minyak dan gas alam, termasuk negara kaya dengan Minyak.
Tetapi, mereka telah sangatterpengaruh dengan penjualan luar negeri karena sanksi AS setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak.
Terjadi setelah Trump mengumumkan penarikannya atas kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara besar pada 2018.
Ini telah memangkas sumber pendapatan penting bagi pemerintah Iran.
Sejak itu, Iran terutama mengandalkan operasi pasar gelap dan transaksi dengan Venezuela untuk mempertahankan sektor ekonomi utama negara itu.
Armada kapal tanker milik negara Iran sering mematikan perangkat pelacak Sistem Identifikasi Otomatis (AIS).
Kemudian mereka mencoba menyembunyikan ke mana mereka mengirimkan barang.
Suar AIS adalah cara yang aman bagi kapal lain untuk mengetahui apa yang ada di sekitarnya, namun AIS dapat dilacak.
Analis menunjukkan bahwa kapal Iran sering meneruskan minyak mereka ke kapal lain, kemudian berpura-pura hanya menjual minyak mentah.
Tahun lalu Iran menggunakan kapal MT Horse untuk mengirim 2,1 juta barel kepada negara yang juga mendapatkan sanksi dari Amerika, Kanad.
Sementara itu, dikatakan bahwa penjualan minyak Iran sudah mulai kembali meningkat, sejak Joe Biden dilantik.
Joe Biden sendiri telah menyatakan akan kembali menyepakati perjanjian Nuklir dengan Iran.
Ini terjadi pertama kalinya setelah Donald Trump keluar dari perjanjian itu pada tahun 2018 silam.