Intisari-Online.com - Air minum yang disediakan untuk hampir 100 juta orang di China ternyata berbahaya.
Hal ini lantaran sumber air tersebut memiliki tingkat bahan kimia beracun yang melebihi batas aman, demikian temuan para peneliti sebagaimana dilansir SCMP, Sabtu (16/1/2021).
Sebuah tim dari Universitas Tsinghua memantau tingkat per dan polyfluoroalkyls (PFAS) - bahan kimia buatan manusia yang digunakan dalam segala hal mulai dari kain hingga pestisida - menggunakan data dari penelitian sebelumnya.
Dengan menganalisis data dari 526 sampel air minum di 66 kota dengan total populasi 450 juta, studi tersebut menemukan bahwa konsentrasi PFAS di lebih dari 20 persen kota yang diteliti - total 16 - melebihi tingkat aman.
China tidak memiliki standar keselamatan nasional, jadi studi tersebut menggunakan peraturan negara bagian Vermont AS sebagai patokan.
Kota-kota dengan 'racun' tingkat tinggi termasuk Wuxi, Hangzhou dan Suzhou di China timur serta Foshan di provinsi selatan Guangdong.
Kota-kota besar termasuk Beijing dan Shanghai berada di bawah batas tersebut.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Environmental Sciences Europe Selasa lalu dan merupakan studi komprehensif pertama yang meninjau tingkat PFAS dalam air minum China.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR