Perilaku Maritim Beijing Meresahkan: Usai Ditemukan AUV China di Sulawesi, Sekarang Kapal Penelitian Misteriusnya Ditemukan di Sini

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Kapal patroli Bakamla.
Kapal patroli Bakamla.

Intisari-Online.com - Sebuah kapal penelitian China diidentifikasi di perairan Indonesia dengan sistem pelacakan dimatikan, kata pihak berwenang pada hari Kamis, di tengah kekhawatiran di kawasan itu tentang perilaku maritim Beijing.

Kolonel Wisnu Pramandita, juru bicara badan keamanan maritim Indonesia atau BAKAMLA, dalam sebuah pernyataan mengatakan pihak berwenang mencurigai kapal tersebut melakukan kegiatan tidak sah di Selat Sunda setelah sistem identifikasi otomatis (AIS) dimatikan tiga kali.

Xiang Yang Hong 03 keluar dari zona ekonomi eksklusif Indonesia pada Rabu malam.

Pejabat keamanan Indonesia telah mengawasi dengan cermat aktivitas kapal-kapal China di sekitar nusantara.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Kapal China Diketahui 'Nyelonong' Masuk ke Indonesia Sampai Ke Selat Sunda, Hendak Lakukan Apa Lagi?

Ini terjadi di tengah ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut dan kekhawatiran tentang militerisasi Beijing serta perilaku penjaga pantai dan armada penangkap ikannya.

Insiden ini menyusul penemuan kendaraan bawah air otonom (AUV) baru-baru ini oleh seorang nelayan lokal di lepas pantai pulau Sulawesi di Indonesia bulan lalu, yang memicu kekhawatiran tentang potensi pelanggaran keamanan.

Xiang Yang Hong 03 selama komunikasi radio mengatakan kepada pihak berwenang Indonesia bahwa AIS-nya tidak berfungsi, kata Bakamla.

Kapal itu terlihat selama operasi untuk memulihkan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh ke Laut Jawa pada hari Sabtu dengan 62 orang di dalamnya.

Baca Juga: Dihukum karena Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel, Pilot Maskapai UEA: Tuhan Menjaga Saya, Saya Tidak Menyesalinya

Kedutaan Besar China di Jakarta tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar mengenai kapal tersebut.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan dia tidak mengetahui izin yang diberikan untuk kegiatan penelitian maritim.

Baca Juga: Israel Punya Gudang Senjata Berisi 200 Senjata Nuklir, Mengapa Tak Ada yang Menyingungnya Sama Sekali?

Kepulauan Indonesia terletak di jalur laut strategis penting yang digunakan untuk perdagangan.

Perairannya juga menjadi tempat penangkapan ikan yang kaya dan cadangan energi yang penting.

Sebelumnya, nelayan Indonesia telah menemukan AUV di perairan yang dianggap penting secara strategis bagi Australia.

Baca Juga: Vaksinasi Raffi Ahmad Sampai Disorot Media Asing, Rupanya Karena Ingin Mempelajari Strategi Vaksinasi Indonesia yang Dinilai Kurang Berhasil Ini

Gambar yang diterbitkan menunjukkan perwira militer Indonesia berpose dengan AUVyang ditemukan tepat sebelum Natal di dekat Pulau Selayar di Sulawesi Selatan.

Itu ditemukan dari air oleh nelayan setempat pada 20 Desember, tetapi baru dilaporkan ke pihak berwenang enam hari kemudian.

Baca Juga: 'Pemenjaraan Palsu:' Aksi Petugas Kesehatan Israel Memaksa Mantan Kekasihnya untuk Isolasi 4 Kali Tanpa Alasan Medis

Pakar keamanan mengatakan drone pengintai tak bertenaga berteknologi tinggi ini dikenal sebagai pesawat layang dan mengandalkan propulsi daya apung variabel.

Baca Juga: Konon Membawa Kutukan Kematian, Perpindahannya Harus Melalui Pertumpahan Darah, Begini Kisah Kelam di Balik Koh-i-Noor, Berlian Para Wanita Kerajaan Inggris yang Diletakkan di Atas Peti Jenazah Ibu Suri

(*)

Artikel Terkait