Gambaran efikasi diraih dengan melihat berapa banyak orang yang masih menderita Covid-19 setelah diinjeksi vaksin, dibandingkan dengan berapa banyak terinfeksi setelah diberikan injeksi 'dummy'.
Normalnya, hal ini dibandingkan dengan orang yang memiliki gejala yang jelas, tapi di pengujian Brazil, warga OTG juga dimasukkan.
Sehingga hanya ketika data lengkap dari semua pengujian vaksin ini dipublikasi menjadi gambaran lengkap efikasinya dan bisa membandingkan antar vaksin.
Saat ini Sinovac hanya memberikan data yang terbatas, satu hal yang membuat para ahli kebingungan dengan gambaran umumnya.
Untuk jangka panjangnya, banyak vaksin melawan Covid-19 diperlukan untuk memvaksinasi seluruh dunia, dan tidak terhindarkan, beberapa akan memiliki kemampuan lebih baik dari yang lain, tapi memberikan sebanyak mungkin orang perlindungan yang sama adalah sebuah prioritas.
Sudah ada kekhawatiran dan kritik jika pengujian vaksin China tidak memiliki tingkat transparansi yang sama dengan pengujian vaksin dari negara Barat.
Brazil sendiri sedang menunggu izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac dan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford serta firma farmasi AstraZeneca.
Berita terbaru datang dengan perhitungan lonjakan kasus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan di Brazil.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR