Rupanya di tahun itu, pemerintah Australia yang sebelumnya telah mengurangi aksi memberi suaka pemimpin Timor Leste.
Mereka takut para pemimpin itu akan membangun pemerintahan dalam pengasingan.
Ketakutan Australia selanjutnya adalah merusak hubungan mereka dengan Indonesia, yang saat itu masih menduduki Timor Leste sejak 1975.
Profesor Clinton Fernandes, ahli Timor Leste dari University of NSW mengatakan Indonesia telah menghancurkan negara itu selama kependudukan dan keluarnya mereka dari Timor Leste.
"Kelumpuhan di dalam Timor Leste tidak bisa dipercaya," ujar Profesor Fernandes.
"Ekonominya telah berkurang ke era 1920-an."
Australia menampung 1 grup sekitar 1500 warga Timor Leste di tahun 1999 yang telah berlindung di kompleks Misi Bantuan PBB di Timor Leste.
Namun dari dokumen kabinet itu pemerintah Howard diminta PBB agar mengizinkan 1500 orang lagi yang telah "diidentifikasi oleh Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi berada dalam risiko paing besar karena afiliasi pro-kemerdekaan."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR