Hal yang sama juga disarankan untuk penderita sindrom nefrotik dengan imunosupresan, penyakit kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein dalam urin meningkat.
Hal ini karena belum ada uji klinis mengenai efikasi dan keamanan vaksin tersebut terhadap populasi penderita penyakit ginjal kronis.
Vaksin juga belum layak diberikan kepada pasien hipertensi, gagal jantung, penyakit jantung koroner, reumatik autoimun dan para pasien penyakit-penyakit gastrointestinal.
Pada daftar penyakit gastrointestinal ini juga termasuk belum layak untuk pasien penyakit autoimun bidang gastrointestinal seperti penyakit IBD (Kolitis Ulseratif dan Crohn's Disease), Celiac Disease, serta untuk para penderita diare kronik (perubahan pola BAB), BAB darah dan penurunan berat badan yang signifikan dan tidak dikehendaki.
Baca Juga: Berat Badan Artis Pemeran Sara di ‘Si Doel Anak Sekolahan’ Terlihat Melonjak Tajam, Ini Rupanya yang Jadi Penyebabnya, Bukan Karena Kebanyakan Makan!
Selanjutnya, penderita hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun tidak dianjurkan diberikan vaksinasi, tapi untuk pasien nodul tiroid bisa diberikan vaksinasi jika tidak ada keganasan tiroid.
Pasien kanker dan kelainan hematologi seperti gangguan koagulasi, pasien imunokompromais, pasien dalam terapi aktif kanker, pemakai obat imunosupresan dan penerima produk darah belum layak menerima vaksinasi, demikian pula para pasien hematologi onkologi dengan terapi aktif jangka panjang contohnya leukimia, granulositik kronis, leukimia limfositik kronis, myeloma mulipel, anemia hemolitik autoimun, ITP, dan lain sebagainya.
Terakhir para pendonor darah layak menerima vaksinasi, tapi sesuai dengan Permenkes RI, donor darah sebaiknya dilakukan dengan bebas vaksinasi selama setidaknya 4 minggu untuk semua jenis vaksin.
Artinya, jika vaksin Sinovac diberikan dengan jeda 2 minggu antar dosis, maka setelah 6 minggu baru bisa donor kembali.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR