Intisari-Online.com - Seperti apa perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran? Ancaman dan kewaspadaan kini tengah mewarnai hubungan kedua negara tersebut.
Merespon pembunuhan ilmuwan nuklirnya pada akhir November 2020 lalu, Iran mengatakan akan melakukan pembalasan pada waktu yang dipilihnya.
Atas insiden tersebut, Iran menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggungjawab.
Kehilangan tokoh penting bukan pertama kali bagi Iran.
Pada awal tahun 2020, Iran juga telah kehilangan jenderal topnya, Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Kini menjelang satu tahun peringatan pemimpin militer Iran tersebut, Israel yang merupakan sekutu dekat AS juga semakin waspada.
Meski Israel tidak mengetahui secara pasti rencana spesifik Iran untuk menyerangnya, namun pasukan Iran disebut dapat melakukan serangan dari Irak atau Yaman.
Melansir timesofisrael.com (2/1/2021), Militer Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan oleh milisi yang didukung Iran di Irak atau Yaman, menurut laporan hari Jumat.
Pasukan Pertahanan Israel mengadakan diskusi pekan lalu tentang kemungkinan serangan, termasuk serangan rudal dan drone, dari milisi Irak dan kelompok Houthi di Yaman, lapor penyiar publik Kan.
Ketegangan di Timur Tengah telah memanas dalam beberapa pekan terakhir karena Israel dan AS telah memperdagangkan ancaman dengan Iran menjelang peringatan 1 tahun serangan udara AS yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani.
Iran juga mengancam akan menyerang Israel sejak pembunuhan ilmuwan nuklir ternama, Mohsen Fakhrizadeh, pada akhir November, dalam serangan yang dituduhkan kepada negara Yahudi itu.
Lebih lanjut meningkatkan ketegangan, pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran bermaksud untuk memproduksi uranium yang diperkaya hingga kemurnian 20 persen, jauh di luar ambang batas yang ditetapkan oleh perjanjian Wina 2015 dan lompatan pendek dari bahan setingkat senjata.
Laporan hari Jumat dari Kan menggemakan komentar yang dibuat minggu lalu oleh Juru Bicara IDF Hidai Zilberman , yang mengatakan kepada outlet berita Saudi bahwa Israel tidak mengetahui rencana spesifik Iran untuk menyerang negara Yahudi itu, tetapi pasukan Iran dapat melakukan serangan dari Irak atau Yaman.
Dia mengatakan Israel memiliki informasi yang menunjukkan Iran sedang mengembangkan kendaraan udara tak berawak dan "rudal pintar" di Irak dan Yaman, dan bahwa senjata tersebut dapat memiliki kemampuan untuk menyerang Israel.
Zilberman mengatakan Israel melacak pergerakan Iran di sekitar wilayah itu, dan kapal selam Israel diam-diam "berlayar ke mana-mana".
Wawancaranya datang setelah kapal selam Israel dilaporkan secara terbuka melintasi Terusan Suez untuk unjuk kekuatan yang diarahkan ke Iran.
Sehari setelah wawancara dipublikasikan, seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa "Tanggapan Teheran terhadap setiap serangan terhadap keamanan nasional akan kuat dan luas."
Para pejabat AS telah menyatakan keprihatinan bahwa Iran mungkin merencanakan serangan terhadap target sekutu AS di negara tetangga Irak atau di tempat lain di kawasan itu.
Sementara itu, dalam beberapa pekan terakhir, militer AS telah mengambil berbagai langkah yang dirancang untuk menghalangi Iran, namun secara terbuka menekankan bahwa mereka tidak berencana, dan belum diperintahkan, untuk mengambil tindakan tanpa alasan terhadap Iran.
Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan Iran terhadap serangan apa pun, dan AS telah menerbangkan pembom strategis di atas Teluk Persia sebagai unjuk kekuatan yang dimaksudkan untuk mencegah Iran menyerang target Amerika atau sekutunya di Timur Tengah.
Tengah mengambil sikap saling waspada dan mengancam, berikut ini perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran:
Perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran tahun 2020, masih menunjukkan militer Negeri Yahudi berada di bawah Teheran.
Kekuatan militer Israel berada di peringkat peringkat ke-18 dari 138 negara, sedangkan Iran di peringkat 14, menurut Global Firepower 2020.
Masing-masing dengan indeks power 0,2191 dan 0,3111, yang mana skor0,0000 merupakan angka yang menunjukkan sempurna.
Iran telah menunjukkan keunggulannya dalam hal jumlah personel.
Baca Juga: Gambar Peta Dunia Tahun 1491 yang Dilewati Christopher Columbus
Militer negara itu diperkuat 523.000 personel aktif, sedangkan personelmiliter aktif Israel hanya sebanyak 170.000 saja.
Meski begitu, jumlah tentara cadangan Iran sedikit di bawah Israel, yaitu350.000 personel dibanding 445.000.
Di sektor laut, armada militer Iran unggul dengan total aset 398, di antaranya 34 kapal selam, 7 fregat, 3 korvet, 342 patroli, 8 mine warfare,namun tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak.
Iran menduduki peringkat ke-6 untuk armada lautnya itu, sementara armada laut Israel menduduki peringkat ke-35.
Kekuatan laut Israel sendiri didukung 5 kapal selam, 4 korvet, dan 45 patroli. Seperti Iran, Israel juga tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak. Bahkan, juga tidak memiliki kapal fregat dan mine warfare.
Namun, di sektor udara giliran Israel yang lebih unggul dengan total pesawat sebanyak 589, sedangkan total pesawat Iran sebanyak 509.
Di darat, Israel memimpin untuk 2.760 tank tempur, 10.275 kendaraan lapis baja, dan 650 artileri self- propelled.
Sementara itu, meski jumlah tank tempur, kendaraan lapis baja, dan artileriself-propelled milik Iran di bawah Israel, namun militer Teheran ungguluntuk 2.088 artileri lapangan,dan 1.935 proyektor roketnya.
Dalam hal anggaran belanja pertahanan hanya selisih tipis, yaitu Israel $ 20 miliar, sedangkan Iran $ 19,6 miliar.
Dengan anggaran pertahanan yang lebih unggul dari Iran, Israel seolah menunjukkan ambisinya untuk meningkatkan kualitas peralatan tempurnya.
Ia menganggarkan lebih banyak uang untuk militernya yang lebih kecil dibanding Iran.
Itulah perbandingan kekuatan militer Israel dan Iran yang kini tengah memelihara ketegangan.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari