India Makin Was-was, China-Pakistan Makin Mesra, Kekuatan Militer China di Ladakh Makin Perkasa

Tatik Ariyani

Editor

ilustrasi konflik China dan India yang berebut Lembah Galwan
ilustrasi konflik China dan India yang berebut Lembah Galwan

Intisari-Online.com - Hubungan China-India di memburuk akhir-akhir ini akibat konflik perbatasan kedua negara di wilayah Himalaya.

Ketegangan memuncaksetelah bentrokan fatal antara pasukan di kedua sisi terjadi di wilayah Ladakh pada bulan Juni.

Hingga saat ini, kedua negarasaling mengerahkan militer di sepanjang perbatasan Garis Kontrol Aktual (LAC) yang memisahkan keduanya meski para pejabatsudah berusaha melakukan pembicaraan untuk meredakan ketegangan.

Dan akhir-akhir ini, India tampaknya juga makin was-was ketikaChina-Pakistan makin mesra.

Baca Juga: China Mendadak Kerahkan Pasukannya di Perbatasannya, Militer India Santai Bukan Main, 'Jika Mau, Kami Bisa Saja Lenyapkan China dengan Senjata Kami yang Satu Ini'

Seperti diketahui, India juga berkonflik dengan Pakistan atas wilayah Kashmir.

Awal bulan ini, kedua negara melakukan latihan angkatan udara bersama di Pakistan.

Pejabat militer China Mayor Jenderal Sun Hong hadir.

Sun Hong mengatakan latihan tersebut akan meningkatkan kerjasama antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Terus-terusan Gagal Selesaikan Konflik Perbatasan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan India

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengklaim latihan bersama itu adalah "pengaturan reguler antara militer China dan Pakistan yang tidak menargetkan pihak ketiga mana pun".

India pun menganggap tantangannya makin bertambah ketika menyaksikan meningkatnya kekuatan militer China yang dikerahkan di sepanjang LAC.

Melansir Express.co.uk, Kamis (31/12/2020), seorang pejabat militer India mengatakan, China telah "mengerahkan sepenuhnya" dukungan udara kepada pasukannya di sepanjang LAC yang tegang di Ladakh.

Marsekal Kepala Udara India RKS Bhadauria mengklaim "tantangan keamanan nasional terpenting" India adalah memahami China.

Dia juga menunjuk pada "hubungan Sino-Pak (China-Pakistan) yang semakin dalam dan berkembang," menurut outlet berita India The Indian Express.

Baca Juga: Apa yang Terjadi dengan Uang Hitler Hasil Royalti Penjualan Buku Mein Kampf Miliknya, Setelah Kematiannya?

Pejabat militer tersebut memberikan komentarnya pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh lembaga think tank yang berbasis di New Delhi, Yayasan Internasional Vivekananda.

Panglima Udara Marsekal Bhadauria juga menyebut pengerahan angkatan udara China "sangat kuat", tetapi bersikeras India memiliki "cukup" untuk menyamainya.

Pejabat itu menyebut Asia Selatan sebagai "sarang persaingan antara kekuatan dominan" dan mengatakan "ketidakpastian yang berkembang pesat" telah memberi China "kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya yang berkembang," lapor The Indian Express.

Dia juga mengklaim Pakistan "menjadi pion dalam kebijakan China".

Sementara itu, outlet berita Indiajuga melaporkan pembicaraan (untuk meredakan ketegangan) putaran kesembilan antara kedua negara (China-India) ditunda karena China menunjuk Komandan Teater Barat yang baru, Jenderal Zhang Xudong.

Baca Juga: Bak Pasukan Militer,Salah Satu Kelompok Teroris yang Dicap Paling Mematikan Sejagat Ini Juga Punya Rudal untuk Hancurkan Sebuah Negara, 'Israel dan Amerika Jadi Targetnya!'

Tanggal untuk perundingan putaran kesembilan diperkirakan belum diputuskan dalam kasus apa pun.

Dalam pembicaraan sebelumnya, kedua belah pihak telah setuju untuk "bekerja untuk memastikan pelepasan penuh di semua titik gesekan di sepanjang LAC di Sektor Barat paling cepat," menurut The Hindu.

Mereka juga mengatakan putaran kesembilan dari negosiasi tingkat Komandan Korps harus diadakan "secepatnya" untuk "memulihkan perdamaian".

Awal bulan ini Menteri Pertahanan Persatuan India Rajnath Singh mengklaim "kami tidak menginginkan konflik tetapi perdamaian".

Artikel Terkait