Eropa sedikit terlambat sadar bahayanya mengandalkan jaringan 5G dari Huawei, dan virus Corona membuat Eropa akhirnya jadi curiga dengan China.
Itulah sebabnya NATO tidak akan menyeret Eropa dalam kompetisi dengan China yang mana mereka sendiri tidak termotivasi untuk melakukannya.
NATO akan memfasilitasi yang terbaik untuk semua anggotanya, termasuk AS, dengan mempertahankan fokus mereka terhadap ancaman keamanan yang dihadapi Eropa.
Isu Rusia tetap menjadi yang utama, sementara anggota NATO yang terlibat di Timur Tengah seperti Perancis dan Italia berusaha meningkatkan pengaruh untuk mengurangi terorisme dan migrasi massal daripada isu Rusia.
Pasukan Perancis laksanakan kampanye kontra-pemberontakan di Mali, sementara sejumlah negara NATO menyediakan pasukan, pesawat, dan sumber daya untuk kampanye kontra-ISIS yang saat ini dibatasi di Irak dan Suriah.
Kesimpulannya, NATO sendiri belum menganggap jika China bukanlah ancaman utama untuk saat ini.
Meski begitu, jika China mulai goyang benua biru, NATO memilih akan mengandalkan Amerika Serikat untuk menghadapinya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Source | : | national interest |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR