Di tahun 2011 dari 28 negara anggota hanya delapan yang memilih untuk berpartisipasi, mereka pun kehabisan amunisi atau suku cadang.
Anggota NATO banyak yang menolak melakukan kerja keras penjaga perdamaian setelah Muammar Qaddafi digulingkan.
Oleh sebab itu, Libya sekarang masih terlibat dalam perang saudara, dan luka terbuka keamanan di pintu Eropa.
Antusiasme itu pun lebih rendah lagi saat untuk urusan China, karena kurangnya keinginan Eropa untuk menghadapi China.
Stoltenberg mungkin umumkan jika China tidak memiliki nilai yang dijunjung NATO, tapi selain retorika itu, hanya ada sedikit bukti jika NATO ingin bertarung dengan China.
Bahkan negara Eropa Barat yaitu Italia rupanya salah satu peserta Belt and Road Initiative China, sementara beberapa anggota aliansi mendapat keuntungan dari investasi infrastruktur China di Balkan.
Jajak pendapat yang ditulis September 2019 oleh Dewan Eropa Hubungan Luar Negeri (ECFR) menemukan hanya 10% warga Jerman berpikir negara mereka harus berpihak kepada AS dalam urusan ketegangan bilateral tersebut.
Lebih dari 70% berpendapat Jerman harus tetap netral, sementara 13 negara Eropa lain menunjukkan sentimen serupa.
Source | : | national interest |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR