Meskipun tidak semua kontrak senjata diisi, angka tersebut memberikan gambaran yang baik tentang saham yang dimiliki perusahaan senjata Amerika dalam hubungan "normal" dengan Indonesia.
Lockheed Martin menduduki puncak daftar dengan 52 juta dollar AS dalam kontrak, dengan Boeing memenangkan 1,4 juta dollar AS yang lebih sederhana.
Pada 1999 saja, Amerika Serikat mengirimkan lebih dari 8,9 juta dollar AS senjata, termasuk pesawat terbang dan rudal, sebelum pelarangan diberlakukan.
Selama lima tahun terakhir, Indonesia telah menerima rata-rata 11 juta dollar AS senjata per tahun.
Penguatan militer dan sokongan besar-besaran dari Amerika dimaksudkan untuk menekan gerakan sparatis yang muncul di Indonesia, salah satu kasus terbesarnya adalah Timor Timur.
Semua terjadi ketika dimulainya kembali bantuan militer dibuat atas nama Aceh dan Irian Jaya.
Di provinsi-provinsi yang terkepung ini, gerakan separatis hidup kembali oleh keberhasilan yang diperoleh dengan susah payah di Timor Leste yang berjuang selama beberapa dekade.
Source | : | Worldpolicy.org |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR