Meski Hartanya Tembus Rp2.613 Triliun, Jeff Bezos Orang Terkaya di Bumi Ini Diprediksi Bisa Bangkrut Bisnisnya Cuma Gara-gara Hal Ini

Maymunah Nasution

Editor

Jeff Bezos bisa kehilangan kekayaannya karena Amazon bisa runtuh gara-gara hal ini
Jeff Bezos bisa kehilangan kekayaannya karena Amazon bisa runtuh gara-gara hal ini

Intisari-online.com -Dari perusahaan e-commerce Amazon, Jeff Bezos menjadi orang terkaya di dunia.

Meski begitu, kekayaannya diprediksi orang-orang tidak akan bertahan selamanya.

Ahli retail Doug Stephens memprediksi jika perusahaan raksasa itu bisa runtuh 10 tahun ke depan.

Dikutip dari Entrepreneur.com, Doug Stephens menulis di laman perusahaannya Business of Fashion.

Baca Juga: Ketika Jeff Bezos dan Bill Gates, 2 Orang Terkaya di Dunia Bekerja Sama, Gelontorkan Duit Rp302 Miliar, Ini yang Mereka Incar!

Pendiri Retail Prophet's itu kemudian memprediksi "berakhirnya Amazon."

"Kurasa 10 tahun ke depan Amazon akan runtuh dan ini hanyalah beberapa alasannya." tulis Stephens.

Rekam jejak Walmart

Salah satu alasan kemungkinan bangkrutnya Amazon adalah karena cara mereka mengikuti kemajuan perusahaan lain.

Baca Juga: Katanya Dunia Dilanda Krisis Ekenomi, Tapi Kekayaan Jeff Bezos Malah Meningkat Rp190 Triliun Hanya dalam Sehari

Contohnya adalah Walmart.

"Antara tahun 1962 sampai awal tahun 2000, Walmart memimpin bisnis retail, mengalahkan lusinan pesaing besar dan kecil.

"Di tahun 2010, Walmart telah membuka sebanyak 4.393 toko, dan lebih dari 3.000 dibuka setelah tahun 1990," jelas Stephens.

Kenyataannya, Walmart mengalami penurunan penjualan besar-besaran di tahun 2015, dan segera setelahnya gagal meraih posisinya sebagai retail terkemuka di dunia.

Baca Juga: Dijamin Bikin Minder, Walau Pandemi Justru Kekayaan Pemilik Amazon Jeff Bezos Capai Angka Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Nilainya dan Dari Mana Dapatnya

"Penurunan sesuatu yang dulunya merupakan raksasa tunjukkan jika yang terkuat pun bisa jatuh," ujar Stephens.

Tidak ada pengalaman belanja di Amazon

Selanjutnya Stephens menjelaskan akan berbahaya jika Bezos tetap lakukan model operasi yang lama.

"Dalam bisnis retail kami, kami tahu jika pelanggan ingin harga murah, dan aku tahu hal itu akan terus berjalan 10 tahun dari sekarang. Mereka ingin pengiriman cepat, dan pilihan luas," ujar Bezos ketika hadiri Business of Fashion.

Baca Juga: Amazon Rencanakan Data Center di Indonesia, Ada Potensi Besar Cloud di Masa Depan

Namun, Stephens yakin orang-orang berbelanja tidak hanya karena ingin segera mendapat produk yang mereka inginkan.

Mereka juga ingin pengalaman berbelanja: keluar rumah, menyentuh produk-produk, membandingkan satu produk dengan produk lain, mencoba hal baru atau mendapat inspirasi.

Dengan hal itu, Amazon justru merugikan karena hanya memfasilitasi pembelian online saja.

Kepuasan pelanggan akan dilupakan

Baca Juga: Sungguh Malang, Ibu Ini Harus Relakan Anaknya Terbakar, Siapa Sangka Penyebabnya Dari Produk-produk Yang Dibeli Anaknya Lewat Lapak Online Terkenal Ini

Amazon masih berfungsi baik karena Jeff Bezos, tapi jika mereka mulai ekspansi, maka sosok Bezos akan terhapus.

Kemudian, bukan tidak mungkin Amazon akan kehilangan misi utama mereka, yaitu kepuasan pelanggan, yaitu memprioritaskan optimasi proses berdasarkan gambaran dan data.

Ia juga mengantisipasi jika perusahaan itu akan cenderung tidak berinovasi lama kelamaan.

"Energi yang dulu difokuskan untuk meningkatkan bisnis ini, akan dibagi menjadi bekerja mempertahankan infrastruktur organisasi," tulis Stephens.

Baca Juga: Inilah Dua Metode dan Skema Penipuan yang Mengancam Konsumen Belanja Online

Penyebab lain

Selanjutnya masih ada penyebab lain yaitu gosip lingkungan kerja yang tidak sehat dan migrasi mitra ke platform lain yang lebih bersahabat.

Kombinasi faktor-faktor ini dapat menyebabkan Amazon hancur dalam 10 tahun ke depan dan digantikan oleh perusahaan lain yang menawarkan kondisi lebih baik untuk mitra, pekerja dan pelanggan.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait