Operasi Papua termasuk operasi yang sulit dilaksanakan, banyak penyakit tropis menyebar di sana waktu itu.
Malaria menjadi penyakit yang sangat umum, tapi demam berdarah, disentri, tifus dan penyakit tropis lain menunggu para pasukan Sekutu yang memasuki wilayah tidak ramah huni itu.
Pemukiman pesisir kecil yang tersebar di garis pantai mengalami serangan malaria, sedangkan di pedalaman manusia dan peralatannya harus siap menghadapi hutan tropis yang siap menelan mereka kapan saja.
Medan yang tidak ramah itu membuat seorang komandan harus memisahkan penyebaran formasi besar.
Di pantai utara rawa-rawa besar memperlambat pergerakan darat.
Sementara itu hujan muson setinggi delapan atau sepuluh inci mengubah aliran air menjadi sungai yang tidak bisa dilewati.
Jalan hanya ada jalan setapak, tidak ada rel kereta api, dan jalur suplai hanyalah jalur asli selebar satu meter, yang bisa dengan mudah berubah menjadi genangan lumpur sedalam betis.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR