Intisari-online.com -Isu normalisasi hubungan antara negara Arab dengan Israel masih ramai sampai sekarang.
Layaknya sedang tren, negara-negara Arab ramai-ramai normalisasi hubungan dengan Isrrael.
Kini perhatian ditujukan kepada Indonesia, negara mayoritas umat Muslim terbanyak di dunia.
Rupanya, Presiden Jokowi memiliki pandangan lain yang cukup berani.
Diberitakan dari Times of Israel, Jokowi telah menenangkan hati Presiden otoritas Palestina Mahmoud Abbas Kamis kemarin jika Jakarta tidak akan bergabung tren negara Arab.
Artinya, Jakarta tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sampai negara Palestina telah terbentuk.
"Meskipun ada perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah untuk normalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel," ujar Jokowi kepada Abbas dalam pembicaraan telepon tersebut.
Jokowi kemudian mengungkapkan simpatinya kepada perjuangan Palestina.
Ia juga mengungkapkan penolakannya terhadap perjanjian normalisasi yang dicapai antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan.
Jokowi berkomitmen pada solusi dua negara untuk mengakhiri konflik berdarah-darah antara Israel dan Palestina, seperti diberitakan kantor berita Palestina WAFA.
Abbas kemudian berterima kasih kepada presiden Indonesia atas dukungannya dan memberi gambaran terbaru mengenai upaya Ramallah dalam mendapatkan kemerdekaan.
Indonesia selama ini tidak pernah memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Indonesia juga sudah lama mendukung kemerdekaan Palestina menjadi negara sendiri dan tidak diganggu Israel lagi.
Para pejabat Israel di masa lalu berbicara tentang hubungan baik dengan Indonesia, tapi pemerintah selalu menolak.
Sementara itu belakangan ini muncul berita jika Indonesia termasuk di daftar pendek dari negara-negara Muslim di Asia yang ingin menormalkan hubungan dengan Israel.
Pembicaraan Jokowi dengan Abbas telah meluruskan simpang siur tersebut.
Sikap Indonesia yang mendukung masalah Palestina di forum-forum internasional terutama melalui keanggotaan di DK PBB juga sangat dihargai Palestina.
Jokowi juga menyatakan akan mengutus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu dengan mitranya dari Palestina Riyad Al-Maliki.
Hal tersebut merupakan upaya Indonesia untuk mendukung perdamaian.
Semoga Indonesia akan terus memegang janji ini.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini