Di London, landmark seperti Teater Lyceum dan Stasiun Liverpool Street rusak.
Secara total, dua puluh penggerebekan terjadi pada tahun 1915. 181 orang kehilangan nyawa.
Pada akhir tahun 1915, pertahanan Inggris terhadap kapal udara mulai membaik, dengan lampu sorot dan penempatan senjata bermunculan di seluruh negeri.
Pesawat tempur Royal Flying Corps juga telah dipersenjatai dengan peluru peledak dan pembakar yang dapat menembus kulit luar kapal udara dan menyalakan hidrogen yang terkandung di dalamnya.
Untuk memerangi ancaman baru ini, Jerman memperkenalkan Zeppelin kelas-Q, yang membawa muatan yang lebih besar dan dapat mencapai ketinggian yang tidak bisa dicapai pesawat.
Pada malam tanggal 31 Januari - 1 Februari, sembilan kapal udara meninggalkan Jerman dan menuju Liverpool.
Kombinasi kondisi cuaca yang buruk, navigasi yang buruk, dan kerusakan mekanis membuat Zeppelin tersebar di langit Black Country di West Midlands.
Bom dijatuhkan di kota Tipton, Walsall dan Wednesday. Secara total, 61 orang kehilangan nyawa dalam penggerebekan tanpa pandang bulu, termasuk Nyonya Walikota Walsall yang terluka parah.
Kondisi cuaca buruk mencegah serangan lebih lanjut hingga akhir Maret ketika sepuluh armada kapal udara menuju Laut Utara untuk menyerang sasaran di London dan timur.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR