Advertorial
Intisari-Online.com - Pada 28 Juni 1914, Archduke Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria dan istrinya, Sophie, Duchess of Hohenberg, mengunjungi kota Sarajevo dan dibunuh oleh Gavrilo Princip, seorang nasionalis Yugoslavia berusia 20 tahun.
Pembunuhan itu memicu Perang Dunia 1, yang pecah sebulan kemudian ketika Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia.
Serangkaian aliansi menghasilkan perluasan permusuhan yang cepat karena Rusia menghormati kewajiban perjanjiannya dengan Serbia dan menyatakan perang.
Jerman memasuki perang di pihak Austria-Hongaria, dan Prancis serta Inggris Raya segera bergabung dalam konflik sebagai sekutu Rusia dan Serbia.
Trio Entete vs Kekuatan Sentral
Sebagai Kekuatan Sekutu utama, juga dikenal sebagai Trio Entete, termasuk Inggris Raya, Prancis, dan Rusia, menentang Kekuatan Sentral, terutama Jerman, Austria-Hongaria, dan kemudian Kekaisaran Ottoman, konflik berkembang menjadi serangkaian pertempuran yang menghancurkan di darat, laut, dan udara dan meningkat ke skala global.
Di Timur, kemenangan besar Jerman di Tannenberg pada tahun 1914 membantu memicu revolusi di Rusia dan membawa bangsa itu keluar dari perang pada tahun 1917 dengan perdamaian terpisah dari Perjanjian Brest-Litovsk.
Di Front Barat, pertempuran besar terjadi di sepanjang Sungai Marne, dan di lokasi-lokasi seperti Ypres, Amiens, Somme, dan di Flanders.
Perang di Front Barat berubah menjadi kontes gesekan, dan penderitaan perang parit terbukti merugikan kedua belah pihak.
Amerika Serikat tidak memasuki Perang Dunia 1 hingga April 1917.
Dan kedatangan pasukan Amerika di Barat adalah faktor penentu kemenangan Sekutu.
Akhir perang terjadi pada 11 November 1918.
Yakni beberapa bulan setelah kegagalan serangan Jerman yang putus asa diluncurkan pada musim semi tahun itu.
Meski demikian, Angkatan Darat Jerman menolak menerima kenyataan bahwa mereka telah kalah.
Keletihan perang dan ekonomi yang tertekan merupakan faktor utama yang menyebabkan penyerahan diri Jerman.
Perdamaian itu diakhiri dengan Perjanjian Versailles, yang menabur benih perang dunia satu generasi kemudian.
Perjanjian tersebut memaksa Jerman untuk menerima kesalahan atas perang dan membebani negara dengan ganti rugi yang sangat tinggi kepada Sekutu untuk biaya perang.
Pada akhir permusuhan, Perang Dunia 1, juga dikenal sebagai Perang Besar, mengakibatkan lebih dari 40 juta korban militer dan sipil serta kerusakan properti senilai miliaran dolar.
Meskipun beberapa pengamat mencirikan konflik sebagai "Perang untuk Mengakhiri Semua Perang," perang yang lebih dahsyat akan segera terjadi.
Aspek penting lainnya dari Perang Dunia 1 adalah kemajuan teknologi militer yang terjadi dengan penggunaan pesawat terbang, kapal selam, senapan mesin, dan gas beracun.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari