Advertorial
Intisari-online.com -Para arkeolog yang menggali sebuah toilet kuno di kota Baltik Gda?sk, Polandia tidak sengaja menemukan mainan seks yang telah berusia 250 tahun lamanya.
Bentuk benda dan lokasi di mana benda itu ditemukan menunjukkan bahwa artefak yang berbentuk 'lingga' itu lebih tepat digunakan untuk kesenangan pribadi daripada untuk ritual kepercayaan.
Artefak yang ditemukan pada tahun 2015 itu telah diawetkan dan masih dalam kondisi baik.
Menurut sebuah situs yang mengungkap penemuan-penemuan, peninggalan itu berasal dari paruh kedua tahun 1700-an.
Mainan seks berbentuk alat kelamin pria itu memiliki panjang 20 sentimeter, terbuat dari kulit, diisi dengan bulu dan dibuat dengan penopang kayu.
Dilansir dari Daily Mail Online, artefak itu ditemukan di sebuah toilet sekolah lama, Swordmanship, yang mengajarkan ilmu pedang.
Sebelum menemukan mainan seks itu, situs tersebut juga menyimpan banyak pedang kayu yang digunakan untuk pelatihan.
Ada pun temuan artefak mainan seks itu di sebuah jamban sekolah menjadi pertanyaan.
Menurut Juru bicara dari Kantor Regional Perlindungan Monumen Polandia, Marcin Tymi?ski, apakah mainan seks itu dijatuhkan secara sengaja atau tidak adalah pertanyaan semua orang.
"Harganya pasti mahal," ungkap Tymi?ski. Menurutnya, setelah dibersihkan, benda itu terbuat dari kulit berkualitas tinggi.
"Ini adalah penemuan luar biasa bagi orang-orang yang meneliti sejarah erotika," tambahnya.
Sebenarnya, referensi sejarah tentang mainan seks sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Baik pria maupun wanita Romawi dan Yunani menurut Ancient Origins telah menggunakan benda-benda berbentuk 'lingga' untuk mendapat kesenangan.
Dalam komedi anti-perang Aristophanes "Lysistrata" (411 SM), diceritakan misi para wanita untuk mengakhiri perang Peloponnesia.
Para wanita pada kala itu menggunakan mainan seks untuk menahan hubungan seks dengan suami mereka dalam upaya untuk menghentikan perang.
Di Timur Tengah, laporan sejarah menyebut orang Mesir menggunakan kotoran unta yang dilapisi resin sebagai alat bantu seksual.
Ada pun dalam cerita folklor Arab yang terkenal, "Seribu Satu Malam," yang berasal dari Arab kuno dan abad pertengahan, cerita rakyat dan sastra Persia, India, Mesir, dan Mesopotamia, dildo atau mainan seks diungkap terbuat dari emas, perak atau gading yang diukir dengan rumit.
Orang Yunani diyakini sebagai orang pertama yang menggunakan kulit atau usus hewan untuk menutupi ukiran mainan seks, menambahkan kesan yang lebih alami.
(Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mainan Seks Abad ke-18 Ini Ditemukan di Sebuah Toilet Kuno"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini