Intisari-online.com - Perlawanan rakyat Singaparna terhadap pendudukan Jepang merupakan salah satu peristiwa heroik dalam sejarah Indonesia.
Perlawanan ini dipicu oleh kebijakan Jepang yang mewajibkan rakyat untuk melakukan seikerei, yaitu penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan membungkuk ke arah timur pada pagi hari.
Bagi rakyat Singaparna, terutama para santri di Pesantren Suryalaya, kewajiban seikerei ini bertentangan dengan keyakinan agama mereka.
Bagaimana perlawanan terhadap pendudukan Jepang yang dilatarbelakangi Kkwajiban melakukan Seikerei di wilayah Singaparna Jawa Barat?
Kebijakan seikerei diberlakukan Jepang di seluruh wilayah pendudukannya, termasuk Singaparna, Jawa Barat.
Bagi rakyat Singaparna, kewajiban ini sangatlah menyinggung karena dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap agama dan budaya mereka.
Kemarahan rakyat semakin memuncak ketika Jepang mulai melakukan tindakan represif terhadap mereka yang menolak melakukan seikerei.
Dipimpin oleh KH Zaenal Mustofa
Perlawanan rakyat Singaparna dipimpin oleh KH Zaenal Mustofa, seorang ulama kharismatik dan pendiri Pesantren Suryalaya.
KH Zaenal Mustofa melihat bahwa kebijakan seikerei merupakan bentuk penjajahan Jepang terhadap rakyat dan agama mereka.
Baca Juga: Ternyata Munculnya Gerakan DI/TII Kartosuwiryo Disebabkan Oleh Peristiwa Penting Ini
Oleh karena itu, beliau bersama para santri dan rakyat Singaparna lainnya bertekad untuk melawan penjajah.
Peristiwa Perlawanan
Pada tanggal 25 Februari 1944, rakyat Singaparna di bawah pimpinan KH Zaenal Mustofa melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Mereka menyerang markas-markas Jepang dan membakar gudang-gudang padi yang dikuasai Jepang.
Perlawanan ini berlangsung dengan sengit dan memakan banyak korban dari kedua belah pihak.
Akibat Perlawanan
Meskipun perlawanan rakyat Singaparna tidak berhasil mengusir Jepang dari wilayah mereka, namun perlawanan ini memiliki dampak yang besar.
Perlawanan ini menunjukkan kepada Jepang bahwa rakyat Indonesia tidak akan tunduk begitu saja kepada penjajahan.
Perlawanan ini juga membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia di daerah lain untuk melawan Jepang.
Kesimpulan
Perlawanan rakyat Singaparna merupakan salah satu contoh perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan Jepang.
Perlawanan ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak akan tunduk begitu saja kepada penjajahan dan memiliki tekad yang kuat untuk meraih kemerdekaan.
Baca Juga: Sebab Khusus Perlawanan Rakyat Aceh di Cot Plieng Terhadap Pemerintah Jepang
Tokoh-tokoh Penting
KH Zaenal Mustofa
KH Sirojuddin
KH A. Qodri
KH Sanusi
Lokasi Peristiwa
Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat
Tanggal Peristiwa
25 Februari 1944
Dampak Perlawanan
Membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia di daerah lain untuk melawan Jepang
Memberikan pelajaran bagi Jepang bahwa rakyat Indonesia tidak akan tunduk begitu saja kepada penjajahan
Demikian, perlawanan terhadap pendudukan Jepang yang dilatarbelakangi kewajiban melakukan Seikerei di wilayah Singaparna Jawa Barat?