Dan itu diterjemahkan oleh Washington sebagai ancaman serius bagi stabilitas regional.
Padahal Presiden AS terpilih Joe Biden telah meningkatkan kemungkinan untuk kembali ke meja perundingan dengan kekuatan dunia lainnya untuk mencapai kesepakatan proliferasi nuklir dengan Teheran.
Tetapi deklarasi terbaru Iran telah mengesampingkan penghentian program rudalnya, yang merupakan permintaan utama dari Washington.
Teheran malah melakukan ofensif dan menuntut perubahan kebijakan AS terhadap negara yang terisolasi itu.
Ini termasuk pencabutan sanksi dan kompensasi atas penarikan Presiden Trump dari perjanjian nuklir aslinya.
"Amerika telah mencoba selama berbulan-bulan untuk menambahkan masalah rudal ke dalam pembicaraan nuklir," ungkap Rouhani dalam pidatonya di televisi.
"Namun, ini ditolak."
"Trump tidak mendapat informasi dan tidak tahu tentang masalah tersebut."
"Tapi, Tuan Biden sangat menyadari detail kesepakatan itu."
“Saya belum mendengar Biden mengatakan bahwa kami harus mencapai kesepakatan lain untuk kembali ke kesepakatan nuklir."
"Itulah yang dikatakan Trump."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR