Intisari-Online.com - Pada hari Kamis lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke Azerbaijan.
Erdogan berada di ibu kota Azeri Baku untuk meninjau parade militer yang menandai kemenangan Azerbaijan atas Armenia dalam perang di daerah Nagorno-Karabakh yang berakhir bulan lalu.
Di sana, Erdogan juga membacakan puisi Azeri-Iran tentang pembagian wilayah Azerbaijan antara Rusia dan Iran pada abad ke-19.
Rupanya puisi yang dibacakan Erdogan tersebut membuat Iran marah besar.
Lalu, apa yang dikatakan Erdogan pada puisi yang dibacakannya sehingga membuat marah rakyat dan politisi Iran?
Melansir Al Jazeera, Minggu (13/12/2020), pemimpin Turki itu berada di ibukota Azeri Baku pada hari Kamis untuk berpartisipasi dalam parade militer yang menandai kemenangan Azerbaijan atas Armenia dalam perang 44 hari di daerah Nagorno-Karabakh yang menewaskan ribuan orang.
Mengakhiri perang adalah prioritas bagi Iran - satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Azerbaijan dan Armenia - terutama karena jutaan Azeri dan ratusan ribu keturunan Armenia tinggal di seluruh negeri (Iran).
Puisi yang dibacakan oleh Erdogan menyesalkan bagaimana Sungai Aras telah memisahkan orang-orang yang berbahasa Azeri di Azerbaijan dan Iran.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR