“Ini mendasar. Dan ini berdampak besar pada masa depan pertempuran, ”katanya.
“Jika Anda memasukkan kecerdasan buatan dan Anda melakukan kerja sama manusia-mesin, tambahkan itu ke robotika, masukkan amunisi presisi dan kemampuan untuk merasakan dan melihat, melempar beberapa senjata hipersonik, dan Anda mendapat perubahan mendasar dalam global medan perang," katanya.
Selain mengembangkan robotika dan kecerdasan buatan, Milley juga menekankan strategi lainnya yaitu dengan menggunakan pasukan yang lebih kecil dan sulit terdeteksi.
Ia mengatakan AS harus mengecilkan jejak militernya di luar negeri, bahwa
pangkalan permanen di tempat-tempat seperti Korea Selatan dan Bahrain
membuat pasukan AS, keluarga dan staf mereka rentan.
"Saya bukan penggemar pangkalan militer permanen besar dari AS di luar
negeri, di negara orang lain," katanya.
"Pasukan yang lebih kecil, tersebar luas, yang sangat sulit dideteksi akan
menjadi kunci untuk militer masa depan."
Untuk mencegah China menguasai Pasifik barat dalam konflik, katanya, AS harus memiliki unit berbasis darat di Filipina, Vietnam dan Australia, yang
mengoperasikan baterai rudal presisi jarak jauh yang dapat
menghancurkan kapal angkatan laut China.
“Mengapa kita harus menyerahkan ruang itu kepada mereka? Seharusnya kita tidak melakukannya, ”katanya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR