Advertorial

Meliuk Bagaikan Ular Sepanjang Lebih Dari 8000 Kilometer, Inilah Jalur Rel Kereta Api Turki-Tiongkok yang Menjadi Jalur Perdagangan Terbesar Abad Ini, Jalur Sutra Baru Tidak Bisa Ditampik Lagi!

May N

Editor

Intisari-online.com -Bicara soal perekonomian dunia, tidak bisa ditampik jika China memiliki andil yang cukup besar.

China berhasil membangun perekonomian yang stabil dengan produk-produk barang rumah tangga yang mereka produksi.

Kini, China kian berambisi memperkuat perekonomian mereka dengan membangun Jalur Sutra era abad ke-21.

Jalur Sutra baru ini dikabarkan ada dua bentuk: jalur darat dan laut.

Baca Juga: Jadi Hajatan Terbesar China di Abad Ke-21, Ini Penjelasan Singkat Mengenai Megaproyek Belt And Road Initiative yang Disebut 'Jalur Sutra Era Abad Ke-21', Negara Mana yang Sudah Bergabung?

Dikabarkan beberapa waktu yang lalu China sudah aktif membangun jalan raya di wilayah Kashmir, Pakistan, tanpa mengindahkan persengketaan Pakistan-India.

Namun tidak hanya jalan, rupanya China juga membangun rel kereta api menembus tiga pemberhentian.

Jalur rel tersebut membentang dari Provinsi Xi'an, China, dan berhenti di Ankara, Turki.

Jalur kereta itu pertama kali dibuka pada 30 Oktober 2017 dan berhenti di beberapa pemberhentian yaitu Baku, Tbilisi dan Kars (BTK).

Baca Juga: Risih Dengan Kebangkitan China Lewat Belt And Road Initiative, Eropa Buka Kontes Geopolitik Dengan 'Inisiatif Tiga Laut', Sebuah Jawaban Atas Aksi China?

Artinya rel kereta api itu sudah disepakati oleh pemimpin Turki, Azerbaijan, Kazakhstan, Georgia dan Uzbekistan.

Namun peristiwa bersejarah terjadi baru beberapa hari yang lalu, tepatnya 4 Desember.

Perekonomian Eurasia telah berubah dengan kereta muatan barang berangkat dari Istanbul ke China lewati rute transportasi Trans-Kaspian.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis, Sudah Lebih Unggul Tapi Ini yang Bakal Dilakukan Prancis Demi Membuat Militernya Makin Kuat

Disebutkan dari CGTN, pentingnya hal ini karena ini merupakan pemberangkatan pertama kalinya kereta Turki lewati rute tersebut.

Sampai sekarang, komunikasi dilakukan hanya dari arah yang berlawanan: dari China ke Turki.

Kereta dengan 42 kontainer itu nanti akan di jalan selama 12 hari atau kurang dari 2 minggu saja.

Jika diingat maka baru setahun yang lalu kereta kargo dari China ke Eropa disambut di Ankara.

Baca Juga: Tak Disangka Bukan Hanya Karena Kekuatan Militernyaa Saja, Kemampuan Orang China Inilah yang Membuat Negara-Negara Barat Amat Ketakutan dengan Negeri Panda

Penyambutan dilakukan dengan heboh, jika tidak menyebutnya dengan berlebihan, karena sampai dilaksanakan sebuah upacara.

Kereta pertama dari China yaitu dari perusahaan China Railway Express yang berangkat dari Xi'an membawa 42 kontainer berisi peralatan rumah tangga.

Kereta tersebut lewati terowongan Marmaray Turki, terus lewati Bulgaria, Serbia, Hungaria, Slovakia sampai ke Republik Ceko.

Peristiwa bersejarah ini tunjukkan jika Jalur Sutra baru kini sudah menjadi kenyataan.

Baca Juga: Kini Semuanya Terkuak, 'Rekatkan' Israel dengan Uni Emirat Arab, Trump Punya Rencana Busuk Gabungkan Negara-negara Arab dan Zionis Untuk Jegal Negara Ini di Timur Tengah

Berbagai barang dari China dikirim ke Eropa lewat satu rute saja jika mengingat ratusan tahun lalu.

Oleh karenanya, Jalur Sutra baru ini memiliki sesuatu yang baru yaitu jalur kereta Baku-Tbilisi-Kars sebagai peningkatan Jalur Sutra.

Selanjutnya pada Januari tahun ini, kereta lain sampai di Turki dari China, yang membawa 44 kontainer penuh dengan kacang.

Kereta tersebut berangkat pada 31 Desember 2019 dari Urumqi, ibukota barat daya Wilayah Otonom Uighur Xinjiang China, lewati Kazakhstan dan sampai di Pelabuhan Perdagangan Laut Internasional Baku.

Baca Juga: Terkenal Dekat, Kim Jong Un Dikabarkan Putuskan Hubungan Perdagangan dengan China, Apa yang Terjadi di Balik Keputusan yang Disebut Berlebihan Ini?

Dari sini, kargo dikirim ke kota Turki yaitu Mersin, lewat jalur kereta Baku-Tbilisi-Kars.

Faktanya, mengutip statista.com, ekspor perdagangan di China sudah ungguli negara lain.

Tahun 2009, China sudah menggeser Jerman sebagai negara pengekspor terbesar di dunia.

Kemudian sejak tahun 2014 China tidak hanya menjadi pengekspor terbesar di dunia, tapi juga negara dengan perdagangan terbesar di dunia dijumlah dari ekspor dan impor mereka.

Baca Juga: Temui Kejeniusan George Soros Milyader Yahudi yang Konon Mampu Picu Krisis Keuangan Dunia Setelah Tercatat Pernah Runtuhkan Ekonomi Indonesia dan Kacaukan Ekonomi Asia

Tahun 2019, perdagangan China surplus, mencapai sekitar 422 milyar Dolar AS (6,2 Triliun Rupiah). Total ekspor produk China mencatat angka tertinggi mencapai hampir 2,5 Triliun Dolar AS.

Tahun yang sama, ekspor barang China dan jasa dari mereka mengisi 17,4% Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

Ekonomi suatu negara terbilang terbuka jika ekspor negara tersebut sekitar 15% atau lebih dari PDB.

Kini dengan memindahkan barang dari China ke Eropa sudah memiliki banyak jalan, maka dipastikan ekonomi China akan lebih besar lagi.

Baca Juga: Pejabat Intelijen AS Tuduh China Sebagai 'Ancaman Terbesar' Demokrasi? Apa yang Tengah Terjadi Sebenarnya?

Rute BTK juga tidak terpengaruh dengan pandemi Covid-19, saat banyak perbatasan ditutup, rute ini menjadi alternatif penting untuk komunikasi antara Eropa dan Asia.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait