Advertorial
Intisari-online.com -Bicara soal perekonomian dunia, tidak bisa ditampik jika China memiliki andil yang cukup besar.
China berhasil membangun perekonomian yang stabil dengan produk-produk barang rumah tangga yang mereka produksi.
Kini, China kian berambisi memperkuat perekonomian mereka dengan membangun Jalur Sutra era abad ke-21.
Jalur Sutra baru ini dikabarkan ada dua bentuk: jalur darat dan laut.
Dikabarkan beberapa waktu yang lalu China sudah aktif membangun jalan raya di wilayah Kashmir, Pakistan, tanpa mengindahkan persengketaan Pakistan-India.
Namun tidak hanya jalan, rupanya China juga membangun rel kereta api menembus tiga pemberhentian.
Jalur rel tersebut membentang dari Provinsi Xi'an, China, dan berhenti di Ankara, Turki.
Jalur kereta itu pertama kali dibuka pada 30 Oktober 2017 dan berhenti di beberapa pemberhentian yaitu Baku, Tbilisi dan Kars (BTK).
Artinya rel kereta api itu sudah disepakati oleh pemimpin Turki, Azerbaijan, Kazakhstan, Georgia dan Uzbekistan.
Namun peristiwa bersejarah terjadi baru beberapa hari yang lalu, tepatnya 4 Desember.
Perekonomian Eurasia telah berubah dengan kereta muatan barang berangkat dari Istanbul ke China lewati rute transportasi Trans-Kaspian.
Disebutkan dari CGTN, pentingnya hal ini karena ini merupakan pemberangkatan pertama kalinya kereta Turki lewati rute tersebut.
Sampai sekarang, komunikasi dilakukan hanya dari arah yang berlawanan: dari China ke Turki.
Kereta dengan 42 kontainer itu nanti akan di jalan selama 12 hari atau kurang dari 2 minggu saja.
Jika diingat maka baru setahun yang lalu kereta kargo dari China ke Eropa disambut di Ankara.
Penyambutan dilakukan dengan heboh, jika tidak menyebutnya dengan berlebihan, karena sampai dilaksanakan sebuah upacara.
Kereta pertama dari China yaitu dari perusahaan China Railway Express yang berangkat dari Xi'an membawa 42 kontainer berisi peralatan rumah tangga.
Kereta tersebut lewati terowongan Marmaray Turki, terus lewati Bulgaria, Serbia, Hungaria, Slovakia sampai ke Republik Ceko.
Peristiwa bersejarah ini tunjukkan jika Jalur Sutra baru kini sudah menjadi kenyataan.
Berbagai barang dari China dikirim ke Eropa lewat satu rute saja jika mengingat ratusan tahun lalu.
Oleh karenanya, Jalur Sutra baru ini memiliki sesuatu yang baru yaitu jalur kereta Baku-Tbilisi-Kars sebagai peningkatan Jalur Sutra.
Selanjutnya pada Januari tahun ini, kereta lain sampai di Turki dari China, yang membawa 44 kontainer penuh dengan kacang.
Kereta tersebut berangkat pada 31 Desember 2019 dari Urumqi, ibukota barat daya Wilayah Otonom Uighur Xinjiang China, lewati Kazakhstan dan sampai di Pelabuhan Perdagangan Laut Internasional Baku.
Dari sini, kargo dikirim ke kota Turki yaitu Mersin, lewat jalur kereta Baku-Tbilisi-Kars.
Faktanya, mengutip statista.com, ekspor perdagangan di China sudah ungguli negara lain.
Tahun 2009, China sudah menggeser Jerman sebagai negara pengekspor terbesar di dunia.
Kemudian sejak tahun 2014 China tidak hanya menjadi pengekspor terbesar di dunia, tapi juga negara dengan perdagangan terbesar di dunia dijumlah dari ekspor dan impor mereka.
Tahun 2019, perdagangan China surplus, mencapai sekitar 422 milyar Dolar AS (6,2 Triliun Rupiah). Total ekspor produk China mencatat angka tertinggi mencapai hampir 2,5 Triliun Dolar AS.
Tahun yang sama, ekspor barang China dan jasa dari mereka mengisi 17,4% Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Ekonomi suatu negara terbilang terbuka jika ekspor negara tersebut sekitar 15% atau lebih dari PDB.
Kini dengan memindahkan barang dari China ke Eropa sudah memiliki banyak jalan, maka dipastikan ekonomi China akan lebih besar lagi.
Rute BTK juga tidak terpengaruh dengan pandemi Covid-19, saat banyak perbatasan ditutup, rute ini menjadi alternatif penting untuk komunikasi antara Eropa dan Asia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini