Lonjakan ekspor terbesar sejak 1986 mendorong negara yang bergantung pada perdagangan itu pulih dari kontraksi dua kuartal.
Sementara itu, sektor konstruksi belum pulih secepat ekspor, meski ada beberapa tanda bahwa produksi pabrik membaik dengan output sektor manufaktur naik 7,6 persen dari kuartal kedua.
Sebelumnya, Korea Selatan resmi jatuh ke dalam jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi mengalami minus 3,3 persen.
Jepang akhirnya keluar dari resesi pada kuartal ketiga, setelah perekonomiannya tumbuh 5,0 persen.
Pencapaian ini juga mematahkan ekpektasi ekonom yang menyubut pertumbuhan pada 4,4 persen.
Dilansir dari AFP, 16 November 2020, kenaikan permintaan domestik serta ekspor mendorong pertumbuhan kuartal ke kuartal.
Pada kuartal sebelumnya, Jepang mencatatkan penyusutan ekonomi 8,2 persen, lebih dalam dari perkiraan sebelumnya 7,9 persen.
Angka itu merupakan yang terburuk bagi Jepang sejak data pembanding tersedia pada 1980.
Bahkan, melebihi dampak krisis ekonomi global 2008.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR