Iran dan Libya telah mengejar aktivitas nuklir rahasia dengan catatan melanggar syarat perjanjian, dan Suriah dicurigai telah melakukan hal yang sama.
Namun, keberhasilan nonproliferasi nuklir melebihi jumlah kegagalan, dan ramalan mengerikan selama puluhan tahun bahwa dunia akan menjadi rumah bagi lusinan senjata nuklir masih belum terwujut.
Saat NPT mulai dibentuk, cadangan nuklir AS dan Rusia sudah capai puluhan ribu.
Di awal dekade 1970-an, pemimpin AS dan Rusia mulai menegosiasikan serangkaian kesepakatan pengaturan senjata bilateral dan inisiatif yang membatasi dan membantu untuk mengurangi jumlah senjata nuklir mereka.
Kini, secara kasaran AS dan Rusia masing-masing memiliki 1350 hulu ledak strategis di beberapa ratus pengebom dan rudal mereka, dan mereka memodernisasi sistem peluncuran nuklir mereka.
Hulu ledak ini dihitung menggunakan provisi dari kesepakatan New START, yang memberikan jatah masing-masing negara 1550 hulu ledak strategis dan memasangkan satu peluncur hulu ledak per peluncur bom berat, tidak peduli berapa banyak hulu ledak masing-masing pengebom bawa.
Hulu ledak pada peluncur rudal balistik antar benua dan rudal balistik kapal selam dihitung dari jumlah kendaraan yang masuk kembali pada rudal, dengan setiap kendaraan yang masuk kembali dapat membawa satu hulu ledak.
Rusia dan China juga memiliki hulu ledak nuklir non strategis (taktis) dalam jumlah yang lebih kecil, dan tidak ikut pada batasan perjanjian apa pun.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR