Indonesia selalu dilihat oleh para pelopor Islam di Malaysia sebagai benteng Islam liberal dan sekularisme, sebuah praktik yang tidak pantas bagi negara berpenduduk Muslim di dunia (Bahaya pluralisme agama, Utusan Malaysia, 14 Desember 2010).
Bagi Malaysia Cendekiawan Muslim Indonesia seperti Nurcholish Madjid, Harun Nasution, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan lainnya.
Dianggap berbahaya karena mereka cenderung menyesatkan Muslim Melayu yang tidak curiga dan naif untuk percaya bahwa Islam cocok dengan sekularisme, yang berdiri sejajar dengan agama lain dan bukan kepemilikan tunggal satu kelompok etnis.
Oleh karena itu, tujuan kaum konservatif religius di Malaysia bukanlah untuk membiarkan keyakinan Islam, sebagaimana ditafsirkan dan dipraktikkan secara monopolistik di negara itu, untuk berpindah dan bermutasi ke dalam bentuk Indonesia yang beraneka ragam.
Dengan kata lain, serangan politik oleh Malaysia sebenarnya hanya ketakutan yang ditimbulkan oleh berbagai isu yang berkembang di Indonesia, membuat negeri Jiran ketakutan sendiri.
Indonesia dipandang sebagai negara yang besar,agama, politik dan kebabasan di Indonesia dicap sebagai ancaman oleh negeri Jiran.
Source | : | New Mandala |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR