Salah satu poin data yang lebih mencolok menyangkut kelambatan diagnosis Covid-19 lokal.
Meskipun pihak berwenang di Hubei mempresentasikan penanganan wabah awal kepada publik secara efisien dan transparan, dokumen tersebut menunjukkan bahwa pejabat kesehatan lokal mengandalkan mekanisme pengujian dan pelaporan yang cacat.
Sebuah laporan dalam dokumen dari awal Maret mengatakan waktu rata-rata antara timbulnya gejala hingga diagnosis yang dikonfirmasi adalah 23,3 hari, yang menurut para ahli kepada CNN akan secara signifikan menghambat langkah-langkah untuk memantau dan memerangi penyakit tersebut.
China dengan gigih membela penanganan wabahnya.
Pada konferensi pers pada 7 Juni, Dewan Negara China merilis Buku Putih yang mengatakan bahwa pemerintah China selalu menerbitkan informasi terkait epidemi secara "tepat waktu, terbuka, dan transparan."
"Sambil berusaha sekuat tenaga untuk membendung virus, China juga bertindak dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kemanusiaan, rakyatnya, keturunannya, dan komunitas internasional."
"China telah memberikan informasi tentang Covid-19 secara profesional dan efisien secara menyeluruh."
"Ini telah merilis informasi otoritatif dan rinci sedini mungkin secara teratur."
"Sehingga secara efektif menanggapi perhatian publik dan membangun konsensus publik," kata White Paper.
CNN telah menghubungi Kementerian Luar Negeri China, dan Komisi Kesehatan Nasional, serta Komisi Kesehatan Hubei, yang mengawasi CDC provinsi, untuk mengomentari temuan yang diungkapkan dalam dokumen.
Tetapi tidak mendapat tanggapan.
Sementara pakar kesehatan mengatakan dokumen tersebut menjelaskan mengapa apa yang diketahui China pada bulan-bulan awal itu penting.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR