Advertorial

Selama Ini Dituduh Infeksi Dunia, Ternyata Bukan China yang Jadi Tempat Asal Usul Virus Corona, Melainkan 3 Negara Ini, Salah Satunya Musuh China!

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Hampir 11 bulan pandemi virus corona (Covid-19) terjadi.

Namun hingga saat ini, masih belum jelas soal asal usulnya.

Pada awal wabah, disebutkan virus coronapertama kali terdeteksi di pasar hewan di Wuhan, China.

Hal itu membuat Amerika Serikat (AS) menuduh China bersalah atas pandemi yang terjadi.

Baca Juga: Setelah Kematian Qasem Soleimani, Kini Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Mengenaskan, Tuduh Amerika dan Israel Berada di Baliknya, 'Tunggu Pembalasan Dendam Kami'

Namun, China membantah dengan menuduh balikAS.

Sejumlah penelitian pun dilakukan untuk mencariasal virus coronatersebut.

Berikut tiga negara yang disebut menjadi tempat asal virus corona penyebab Covid-19:

1. India

Sejumlah peneliti asal China mengklaim virus corona baru atau SARS-CoV-2 berasal dari India.

Baca Juga: Hanya Campur Obat Tetes Mata ke Minuman, Pria Langsung Buat Korban Tak Sadarkan Diri Sebelum Dibunuh, Ternyata Bahayanya Bisa Sampai Mengerikan Ini

DiberitakanExpress, Sabtu (28/11/2020), virus corona dalam penelitian tersebut diduga menular dari hewan ke manusia saat gelombang panas pada awal musim panas 2019 terjadi di India.

Gelombang panas disebut telah meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan.

Interaksi itu didapat saat hewan liar, seperti monyet, terlibat perebutan air yang mematikan.

MelansirDaily Mail, Jumat (27/11/2020), penelitian tentang asal virus corona tersebut dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dipimpin Dr Shen Libing.

Dalam makalah, disebutkan tim peneliti menggunakan analisis filogenetik, yaitu studi tentang bagaimana virus bermutasi untuk mencoba melacak asal-usulCovid-19.

Para ilmuwan berpendapat mungkin untuk melacak versi asli virus dengan menemukan sampel dengan mutasi paling sedikit.

Namun, klaim baru ilmuwan China tersebut ditolak sejumlah ilmuwan terkemuka.

MengutipThe Sun, Jumat (27/11/2020), profesor dalam genetika manusia dan biostatistik di UCLA, Marc Suchard, mengatakan "koleksi acak" dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan "nenek moyang".

Menurutnya, metode yang digunakan para ilmuwan dari China itu membawa ketidakpastian yang cukup besar.'

Baca Juga: Sering Disepelekan Orang Banyak, Ternyata Seperti Ini Bedanya Memasak Nasi Pakai Air Mendidih dengan Air Biasa,Kira-kira Mana yang Benar?

2. Italia

MelansirCGTN, Sabtu (28/11/2020), pakar virologi Jerman Alexander Kekule menilaipandemi virus coronaglobal dimulai dari Italia bagian utara.

Dia menjelaskan virus corona yang tengah menyebar di seluruh dunia bukan dari Wuhan, melainkan mutasi dari Italia utara.

Strain virus di Italia disebut mutan "G", strain yang memiliki mutasi genetik.

Kekule mengatakan ketidaktahuan Italia akan virus, peringatan dari China yang lama, serta kurangnya tindakan pencegahan adalah penyebab pandemi global.

Jika tidak, semestinya virus bisa dikendalikan.

Sebelumnya, penelitian yang dibuat Institut Kanker Italia menemukan virus corona baru atau SARS-CoV-2 sudah ada di Italia sejak September 2019.

Hal itu ditanggapi China sebagai bukti bahwa mereka tidak bersalah.

MelansirKompas.com, 20 November 2020, penelitian itu berbasis pada analisis sampel darah dari 959 orang, diambil saat pemindaian kanker paru-paru antara September 2019 sampai Maret 2020.

Sejumlah peneliti menuturkan pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan pada jurnal tersebut.

Profesor di Jurusan Sains Biologi Universitas Reading, Mark Pagel, mengatakan semua sampel yang dikumpulkan berstatus tanpa gejala dengan usia yang bervariasi antara 55 sampai 65 tahun dan perokok.

"Secara normal, ini adalah kelompok yang paling tinggi dan rentan terkena Covid-19."

"Karena itu sangat aneh mengapa sampelnya tanpa gejala," tuturnya.

Baca Juga: Lagaknya Ingin Balas Dendam ke Israel, Justru Iran Diprediksi Akan Kalah Jika Berani Perang 1 Lawan 1 dengan Israel, Seperti Ini Hitung-hitungannya

3. Spanyol

Ahli virologi Spanyol menemukan jejak virus corona dalam sampel air limbah Barcelona pada Maret 2019.

Penelitian mereka menyiratkan Covid-19 mungkin muncul jauh lebih awal daripada yang diperkirakan.

MelansirReuters, 27 Juni 2020, para peneliti dari tim Universitas Barcelona menjalankan tes pada sampel yang diambil dari Januari 2018 hingga Desember 2019.

Dari penelitian itu, didapat genom virus corona pada salah satunya.

"Tingkat SARS-CoV-2 rendah tetapi positif," kata pemimpin penelitian Albert Bosch seperti dikutip oleh universitas.

Namun, Dr Joan Ramon Villalbi dari kelompok Masyarakat Spanyol untuk Kesehatan Masyarakat dan Administrasi Sanitasi mengatakan kepada Reuters bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang pasti.

(Nur Fitriatus Shalihah)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Bukan China, Berikut 3 Negara yang Disebut Jadi Tempat Asal Virus Corona")

Baca Juga: Covid Hari Ini 29 November 2020: Dunia Makin Was-was, Dalam 2 Hari, Kasus Harian di Tanah Air Tembus di Atas 5.000 Kasus, AS Capai 13 Juta Kasus, dan India 9 Juta Kasus

Artikel Terkait