Advertorial
Intisari-Online.com – Wabah pandemi virus corona yang juga melanda Indonesia ini belum tahu kapan akan segera berakhir.
Untuk mencegah terpaparnya virus ini, kita diminta untuk mengikuti protokol kesehatan bila sedang keluar rumah.
Memakai masker, mencuci tangan sesering mungkin, dan menjaga jarak adalah protokol kesehatan yang harus diikuti.
Mengingat penyebaran virus corona di Indonesia belum juga menurun, pemerintah masih menganjurkan pemakaian masker untuk kamu yang akan bepergian keluar rumah, terutama saat mengunjungi tempat-tempat yang ramai.
Memakai masker saat akan bertemu banyak orang yang tidak dikenal mungkin masuk akal.
Namun, bagaimana jika kita sedang bersama teman atau keluarga yang kita kenal?
Apakah kita juga harus menggunakan masker di dalam mobil, bahkan di dalam rumah kita sendiri?
Apakah itu tidak berlebihan?
Sebenarnya hal itu tidak berlebihan.
Menurut spesialis penyakit menular Donald Dumford III, MD, MPH, kita perlu mengenakan masker saat bertemu dengan orang yang tidak tinggal serumah dengan kita, walaupun itu sahabat atau keluarga sekalipun.
Kita bisa jadi telah mengerti bagaimana keluarga atau orang yang tinggal satu atap dengan kita menjalankan protokol kesehatan.
Kita juga tahu ke mana saja mereka bepergian.
Akan tetapi, untuk keluarga atau teman yang tidak tinggal serumah, kita tak pernah tahu keseharian, ke mana mereka pergi, dengan siapa mereka bertemu, dan bagaimana kondisi kesehatannya.
Untuk itu, saat orang yang tak tinggal bersamamu berkunjung ke rumah, kamu bisa meminta mereka dengan sopan untuk menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan.
Kamu sendiri juga harus memakai masker saat menemuinya.
“Kami telah melihat banyak contoh penularan dengan cara ini apakah itu lewat pesta ulang tahun, acara pernikahan, atau sekadar bertamu biasa. Saya pernah melihat pasien menjadi sakit setelah teman mereka datang untuk makan malam,” kata Dr Dumford.
Penularan di lingkungan keluarga dan pertemanan ini sangat mudah terjadi karena kebanyakan dari kita merasa kenal dekat dengan mereka, sampai mengira bahwa mereka tak akan membawa virus itu.
Padahal, banyak orang yang tampaknya sehat ternyata adalah pembawa virus.
Mereka bisa saja termasuk orang tanpa gejala.
Banyak kasus memperlihatkan bagaimana seseorang jatuh sakit setelah bertemu teman baik atau saudara dekatnya.
Mereka tidak sadar bahwa virus corona bisa menular dari orang terdekat kita.
Untuk mahasiswa atau mereka yang merantau dan ingin kembali ke kampung halaman di mana orangtua mereka tinggal, sebaiknya mintalah mereka menggunakan masker saat pulang dan pastikan juga mereka tak berkumpul dengan banyak teman-temannya sebelum pulang.
Jika mereka memiliki rencana untuk berkumpul dengan teman-teman saat mereka di rumah, sebaiknya mintalah mereka untuk tinggal terpisah dari keluarga, terutama dari mereka yang sudah tua.
“Kamu tentu tidak nyaman memberi tahu seseorang yang begitu dekat untuk mengambil tindakan pencegahan semacam ini, tetapi faktanya banyak penularan dipicu oleh orang-orang yang sedikit bergejala atau asimtomatik antara usia 12 dan 20 tahun,” kata Dr Dumford.
Kenakan masker di rumah saat kamu atau orang lain sedang sakit.
Jika kamu atau salah satu anggota keluarga yang tinggal serumah menunjukkan gejala sakit dan kamu tidak yakin soal penyakitnya, tidak ada salahnya menjaga keamanan dan tidak menularkan penyakit pada orang di sekitar.
Untuk itu, saat kamu sakit, kenakan masker sampai merasa sudah sembuh.
Hal yang sama juga berlaku untuk semua orang yang tinggal satu atap denganmu.
Akan lebih baik jika mereka yang sakit bisa mengisolasi diri di kamar terpisah dan membatasi bertemu anggota keluarga lain.
“Mengingat variasi gejala yang luas, sulit untuk mengetahui apakah kamu mengidap covid-19 atau yang lainnya. Jika kamu mengalami gejala pernapasan, sebaiknya lakukan isolasi sendiri sampai kamu tahu apa yang kamu hadapi,” kata Dr Dumford.
“Jika kamu tidak bisa mengisolasi diri, memakai masker akan mengurangi risiko (menularkan pada) orang yang kamu cintai," kata Dr Dumford.
Penelitian menunjukkan bahwa masker bekerja dalam jarak dekat.
Dalam sebuah penelitian terhadap 124 rumah tangga di Beijing dengan lebih dari satu kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di laboratorium, penggunaan masker oleh pasien tanpa gejala dan anggota keluarga membantu mengurangi penularan sekunder hingga 79 persen.
Studi lain melihat wabah di USS Theodore Roosevelt, mereka yang tinggal berdekatan dan berkumpul saat bekerja, tetapi menggunakan masker, risiko terkena Covid-19 turun menjadi 70 persen.
Jika kamu atau orang tersayang terjangkit Covid-19, lakukan isolasi mandiri.
Selain memakai masker, mengisolasi diri juga menjadi kunci untuk mencegah penularan. Jika kamu sakit, jauhi orang lain di rumah.
Sebisa mungkin hindari area umum, seperti kamar mandi dan dapur.
Selain itu, sering melakukan disinfeksi adalah suatu keharusan untuk mencegah penyebaran virus corona di dalam rumah.
Hal lain yang dapat kamu lakukan adalah membuka jendela untuk mengalirkan udara ke luar rumah dan meningkatkan sirkulasi.
Jika kamu orang yang suka bergaul, mungkin sulit untuk menjauh dari semua orang.
Namun, Dr Dumford mengatakan bahwa isolasi diri selama 10 hari setelah gejala harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona. (Dian Reinis Kumampung)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haruskah Memakai Masker walau Sedang di Rumah?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari