Advertorial
Intisari-online.com -Negara manapun pastinya menghadapi tragedi, tak terkecuali Amerika Serikat.
Saat awal-awal perhitungan surat suara pemilu AS, Presiden Donald Trump sudah klaim bahwa ia menangkan pemilu AS kemarin.
Hal tersebut tetap ia lakukan walaupun angka terus-terusan tunjukkan bahwa ia kemungkinan besar akan kalah dikalahkan oleh jumlah surat suara Joe Biden yang terus bertambah lewat melalui pos.
Trump kemudian mengklaim jika pemilu telah dicurangi dan ia bahkan tidak tunjukkan tanda untuk menyerahkan jabatannya.
Tim kampanye Biden dengan segera mempertimbangkan hasil yang sebelumnya dianggap paling radikal.
Tim kampanye Biden pun mengatakan, "sebagaimana yang kita katakan pada 19 Juli, warga AS akan tentukan hasil pemilihan ini, dan pemerintah AS sangat mampu mengusir penyusup dari Gedung Putih."
Rupanya, mereka tidak bercanda mengenai penyusup tersebut.
Memang ada pasukan khusus yang ditugaskan dalam hal semacam ini.
Melansir Newsweek, pasukan pengawal terbaik ini akan diturunkan untuk mengusir penyusup.
Merekalah Secret Service, seperti disebut oleh mantan pejabat AS dan dua ahli.
Skenario ini memang sifatnya hipotesis saat ditulis karena perhitungan saat itu belum selesai.
Namun dengan perhitungan sudah selesai dan hasilnya tunjukkan kemenangan bulat untuk Joe Biden, Trump tidak pernah mengatakan atau tunjukkan gelagat jika ia akan lanjut berada di Gedung Putih setelah menyebut ada kecurangan dalam voting.
Bagaimanapun juga, inilah yang akan terjadi saat presiden yang menjabat tidak mau memberikan wewenangnya kepada penerusnya.
Tidak pernah sebelumnya terjadi di AS dan tidak ada ancaman bahwa akan terjadi Januari besok, tapi jika saja memang terjadi, pemerintah sudah menyiapkan yang terbaik.
Amandemen ke-20 mengatakan jika Trump atau pemimpin lainnya kehilangan mandat presidensialnya pada 20 Januari mendatang waktu siang hari.
Jika ia berusaha tetap di Gedung Putih setelah itu, maka Secret Service akan maju untuk mengusirnya dari Gedung Putih.
Tidak bisa dipungkiri, hal itu memang memalukan.
"Secret Service akan mengusirnya, mereka akan memperlakukannya sebagai pria tua manapun yang masuki properti yang bukan miliknya," ujar salah satu mantan pejabat yang terlibat dalam proses transisi antara mantan Presiden Barack Obama dan Trump 2016 lalu.
Dan mengenai apakah Trump akan hadir upacara Inagurasi tidak relevan dengan pemindahan otoritas AS.
Berakhirnya kekuasaan Trump juga membuatnya kehilangan moda transportasi seperti pesawat presidensial Air Force One dan limusin unggulannya, Beast.
"Januari 2021 Beast tidak lagi jadi miliknya, AF1 tidak lagi jadi miliknya, dan Gedung Putih tidak lagi jadi miliknya." papar mantan mata-mata Angkatan Laut AS dan spesialis penanggulangan teroris Malcolm Nance.
Sistem itu memang niatnya dibangun untuk bekerja menghapus kekuasaan siapa saja yang ada di Gedung Putih pada saat itu.
"Proses transisi sifatnya otomatis. Tidak ada gerakan 'lakukan sendiri', papar Nance.
"Sehingga jika ia tidak memiliki tempat tujuan, mereka akan menyediakannya untuk dia.
"Pada dasarnya, sistem ini akan terjadi entah dia suka atau tidak."
Trump juga kehilangan status pemimpin komando, yang artinya Pentagon tidak akan datang membantunya saat Biden telah disumpah.
"Presiden AS menjadi komando tertinggi setelah mengambil sumpah presiden," papar juru bicara Pentagon.
"Mantan Presiden AS tidak lagi memiliki wewenang layaknya mereka berhubungan dengan Pasukan Bersenjata AS."
Namun militer tidak memiliki wewenang untuk mencampuri hal tersebut.
Hanya Secret Service yang boleh mengusir presiden, bahkan secara fisik jika memang harus seperti itu.
"Jika dia mengatakan ia akan tetap di Gedung Putih, mereka akan memindahkannya secara fisik, mereka mungkin harus mengusirnya secara paksa. Mereka akan bilang jika ia tidak pergi sesuai penerbangannya, ia harus memesan penerbangannya sendiri."
Skenario tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini