Find Us On Social Media :

Bikin China Kebakaran Jenggot, Deplu AS Beri Lampu Hijau Soal Kesepakatan Senjata dengan Taiwan, Jual Persenjataan Canggih Senilai 1,8 Miliar Dolar Lebih!

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 22 Oktober 2020 | 13:24 WIB

China Meradang, Deplu AS Beri Lampu Hijau Soal Kesepakatan Senjata dengan Taiwan

Intisari-Online.com - Pentagon menyampaikan bahwa Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan persenjataan canggih senilai lebih dari 1,8 miliar dolar AS ke Taiwan.

Lembaga tersebut meninggalkan Kongres untuk memberikan otorisasi akhir, lantaran China mengecam kesepakatan itu sebagai aksi provokatif dan memperingatkan akan adanya aksi balasan.

Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS yang memberitahu anggota parlemen tentang kesepakatan tersebut, transfer senjata yang diusulkan itu telah disertifikasi oleh Deplu AS pada hari Rabu kemarin waktu setempat.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (22/10/2020), penjualan tersebut termasuk diantaranya peluncur roket yang dipasang di truk Lockheed Martin, Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), rudal udara ke darat jarak jauh yang diproduksi oleh Boeing serta peningkatan sensor untuk jet tempur F-16 Taiwan.

Baca Juga: China Bikin Geger Lagi! Anak 14 Tahun asal China dengan Tinggi 221 Cm KiniDinobatkan sebagai Anak Tertinggi di Dunia, Sering Dikira Lebih Tua

Semuanya sesuai dengan kebutuhan dan mencapai nilai lebih dari 1,8 miliar dolar AS.

Kesepakatan itu muncul di tengah laporan bahwa kesibukan transfer senjata lainnya ke Taiwan sedang dalam berbagai tahapan persetujuan.

Termasuk diantaranya drone MQ-9 Reaper canggih dan sistem pertahanan rudal pesisir, serta senjata lainnya senilai antara 5 hingga 7 miliar dolar AS.

Meskipun pemerintahan sebelumnya telah menandatangani kesepakatan serupa, Presiden AS Donald Trump telah mengawasi peningkatan transfer ke pulau itu.

Baca Juga: Tahu Tidak Bisa Menang Jika 1 Lawan 1, Australia Setuju Bergabung dengan AS, Jepang, dan India untuk Serang China, Bikin Ketakutan Perang Dunia 3 Semakin Nyata