Advertorial
Intisari-Online.com- Dengan 290 suara elektoral sementara yang diraih di pilpres AS, Joe Biden berhak melenggang ke Gedung Putih untuk menduduki kursi nomor satu "Negeri Paman Sam".
Biden unggul telak dari Trump yang belum beranjak dari 214 suara elektoral.
Begitu pun dari sisi suara populer (popular votes), Biden memimpin 50,6 persen berbanding 47,4 persen hingga Minggu (8/11/2020) dini hari WIB.
Terpilihnya eks Senator Delaware sebagai presiden baru Amerika Serikat itu juga diiringi sejumlah rekor, yang dipecahkannya dalam perjalanan memenangi pemilu AS.
Setidaknya ada 4 rekor yang dipecahkan politisi kawakan yang akan berulang tahun ke-78 tersebut.
Berikut daftarnya...
1. Popular votes terbanyak sepanjang sejarah
Sebelum terpilih jadi presiden dengan menang pilpres Amerika 2020, Joe Biden sudah memecahkan rekor dengan meraup popular votes (suara populer) terbanyak sepanjang sejarah "Negeri Paman Sam".
Pada 12 tahun lalu Obama mendapat 69.498.516 suara yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah pemilu AS.
Lalu, sementara ini pada pemilu Amerika 2020 Biden yang merupakan wakil presiden dari Obama selama dua periode mendapat 74.857.880 (50,6 persen) suara.
Biden mengungguli Donald Trump yang mengumpulkan 70.598.535 suara (47,7 persen).
2. Demokrat menang di Georgia sejak 1992
Diwartakan LA Times, Biden membawa Partai Demokrat menang di Georgia lagi sejak 1992.
Keunggulan tipisnya 49,5 persen berbanding 49,3 persen atas Trump membuat suami Jill Biden tersebut berhak atas 16 electoral votes.
Orang Demokrat terakhir yang berjaya di Georgia adalah Bill Clinton pada pilpres AS 1992.
Berpasangan dengan Al Gore, presiden ke-42 AS tersebut mengungguli pasangan George HW Bush-Dan Quayle.
Di akhir pertarungan Clinton menang telak dengan 370 electoral votes berbanding 168 milik Bush.
3. Arizona membiru lagi sejak 1996
Phoenix New Timesmelaporkan, Biden juga membawa Demokrat menang di Arizona untuk pertama kalinya sejak 1996.
Dengan 1.626.953 suara, Biden mengungguli Trump 49,6 persen berbanding 48,9 persen suara dan berhak menggamit 11 electoral votes.
Kemenangan di Arizona ini mengulang memori indah Demokrat di negara bagian tersebut, saat Bill Clinton-Al Gore mencengkeramnya untuk memenangi pemilu Ameika 1996.
Keduanya kembali menang telak dengan total 379 electoral votes, kali ini melawan pasangan Bob Dole-Jack Kemp dari Republik.
4. Usia tertua
Saat dilantik pada 20 Januari 2021 Biden akan berusia 78 tahun dan menjadi presiden tertua AS sepanjang sejarah.
Menariknya, pria kelahiran 20 November 1942 itu bakal memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang lawannya saat ini, Donald Trump.
Trump berusia 70 tahun saat ia dilantik sebagai presiden AS di Gedung Capitol, Washington.
Negara Berkembang Bisa Ambil Keuntungan dari Kemenangan Biden
Harapan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang besar nampaknya sedikit berkurang menyusul potensi gagalnya gelombang biru Partai Demokrat.
Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, Partai Republik diperkirakan masih akan mengontrol Senat dan Partai Demokrat di DPR AS.
"Hal ini berpotensi menyulitkan Biden dan Demokrat meloloskan kebijkan stimulus fiskal dalam jumlah besar.
Tertundanya kebijakan fiskal sangat mungkin mendorong Federal Reserve mengeluarkan kebijkan moneter yang lebih akomodatif," ujarnya, Minggu (8/11/2020).
Menurut dia, tambahan stimulus moneter dan suku bunga rendah dalam jangka panjang karena terbatasnya stimulus fiskal untuk membuat ekonomi AS sulit cepat pulih.
"Hal ini menjadi keuntungan bagi Pasar Negara berkembang," kata Hans.
Selain itu, stimulus fiskal yang besar juga menghalangi perubahan kebijakan yang radikal di AS.
Sehingga akan menyulitkan kenaikan pajak perusahaan dan perseroangan.
Kemudian, akan adanya pengawasan perusahaan yang lebih ketat, memperluas healthcare dan memerangi perubahan iklim dengan kebijakan grean energy.
"Hal ini merupakan kuncian yang baik, terutama untuk pasar keuangan karena bila terjadi kenaikan pajak perusahaan mendorong valuasi saham menjadi mahal dan berpotensi mendorong pasar saham AS terkoreksi," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Negara Berkembang Bisa Ambil Keuntungan dari Kemenangan Biden