Penulis
Intisari-Online.com - Fakta menarik diungkap Badan Intelijen Nasional Selatan (NIS) baru-baru ini.
Dalam audit rutinnya di hadapan Majelis Nasional, NIS mengungkap bahwa Kim Jong Un saat ini ada dalam kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.
Melansir Yonhap, Kim Jong Un mengalami kenaikan berat badan yang cukup besar setiap tahunnya sejak ia duduk di kekuasaan pada akhir 2011 lalu.
Untungnya pemimpin Korea Utara tersebut bebas dari gangguan kesehatan yang serius.
Dalam audit ruitn parlemen, NIS melaporkan bahwa Kim Jong Un ada dalam keadaan yang sehat meskipun kelebihan berat badan.
"Ia (Kim Jong Un) tidak memiliki gejala yag tidak biasa meskipun sedikit kelebihan berat badan," ungkap Ha Tae-keung dari Partai Kekuatan Rakyat yang menghadiri audit tertutup di Majelis Nasional, dikutip oleh Yonhap.
"Kim saat ini memiliki berat badan di kisaran 140 kilogram."
"Ia memperoleh rata-rata 6 hingga 7 kilogram per tahun selama delapan tahun terakhir, beratnya 90 kilogram pada Agustus 2012," tambahnya.
Melihat data itu, NIS menilai obesitas bukanlah masalah kesehatan yang serius bagi Kim Jong Un mengingat usianya yang masih tergolong muda.
NIS juga melaporkan bahwa Kim sempat dirawat karena mengalami sindrom tarsal tunnel.
Yakni sebuah kondisi yang menyebabkan rasa sakit dan kelemahan pada jari kaki, kaki, dan pergelangan kaki.
Saat ini Kim Jong Un terlihat sudah bisa berjalan normal dan mampu menyusuri tangga tanpa hambatan.
Artinya, ia sudah berhasil melalui sindrom tersebut dengan baik.
Kim dilaporkan mengalami sindrom tersebut pada 2014 dan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa tongkat karena adanya kista di pergelangan kakinya.
Pada bulan Mei lalu Kim Jong Un sempat menghilang dari publik dalam jangka waktu yang cukup lama.
Saat itu banyak spekulasi berkembang terkait kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
Bahkan sempat muncul kabar bahwa ia telah meninggal dunia.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Intelijen Korea Selatan ungkap Kim Jong Un alami masalah obesitas"