Advertorial
Intisari-Online.com - Korea Utara dikenal sebagai negarayang dipimpin oleh seorang diktator.
Bahkan warga Korea Utara menganggap Kim Jong Un dan keluarganya adalah 'seorang dewa'.
Jadi, jangan heran jika warga Korea Utara begitu tunduk dan takut kepada Kim Jong Un.
Tidak ada seorang pun yang berani menegur atau berani menghukum Kim Jong Un.
Bahkan jika itu menyangkut kegemarannya untuk merokok, termasuk saat mengunjungi rumah sakit anak-anak.
Lalu bagaimana dengan peraturan di bawah ini?
Dilansir darinytimes.com pada Sabtu (7/11/2020),Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara mengumumkan larangan merokok pada Rabu (4/11/2020) di tempat umum.
Misalnya diteater, sekolah, dan fasilitas medis.
Peraturan ini bertujuan untuk menyediakan "lingkungan hidup yang higienis" bagi warga Korea Utara
Jika berani melanggar, maka ada hukuman bagi pelanggar.
Masalahnya bagaimana jika Kim Jong Un, yang dianggap sebagai dewa tanpa cela di Korea Utara, melanggar hukum itu?
Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah mendesak rakyatnya untuk berhenti merokok, memasang tanda dilarang merokok di gedung-gedung umum dan memulai situs web anti rokok nasional.
Dan selama bertahun-tahun, meskipun keluarga memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan merokok,Kim Jong Un adalah perokok aktif.
Ada yang menyebutkan dia bisa menghabiskan empat bungkus rokok sehari.
Alhasil"Undang-undang larangan tembakau" yang baru itu terasakontradiksi.
Undang-undang tersebut “menetapkan aturan yang harus dipatuhi oleh semua institusi, organisasi, dan warga negara dalam melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat serta menyediakan lingkungan hidup yang lebih berbudaya dan higienis,” kata Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara, Kamis.
Menurut pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat yang telah bertemu dengan Kim Jong Un, tidak ada seorang pun di negara itu, kecuali istrinya, Ri Sol-ju, yang dapat menyuruhnya untuk berhenti.
Totaliter "Pemimpin Tertinggi" dari bangsa yang terisolasi dianggap tidak mampu melakukan kesalahan dan di atas hukum.
Orang-orang diajari untuk memperlakukan dia seperti dewa.
Anak-anak sekolah dan tentara secara teratur menyanyikan syair patriotik untuk keluarga Kim, "No Motherland Without You!"
Di media pemerintah Korea Utara, Kim Jong Un sering terlihat menghisap rokoknya saat memeriksa pabrik, berbicara dengan insinyur rudal, naik kereta bawah tanah, dan bahkan mengunjungi sekolah dan rumah sakit anak-anak.
Kim Jong Un sudah minum dan merokok ketika dia masih remaja.
Hal itu menurut koki sushi Jepang, Kenji Fujimoto, yang melayani keluarga Kim di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, dan kemudian menceritakan pengalamannya dalam memoar dan wawancara.
Pada 2017 misalnya.
Central TV milik pemerintah Korea Utara memuat rekaman Kim Jong Un berjalan beberapa meter dari rudal balistik antarbenua berbahan bakar cairan.
Dia tampak memegang rokok dengan santai, membuat beberapa komentator bertanya-tanya apakah kebiasaan Kim Jong Un dapat menyebabkan bencana nuklir.
Tak hanyaKim Jong Un, kakenyaKim Il-sung, juga masih dihormati secara luas di kalangan warga Korea Utara sebagai pendiri negara mereka.
Tapi dia sering tampil di depan umum sambil memegang rokok.
Intinya, keluarga penguasa Kimdi Korea Utara memiliki sejarah penyakit kardiovaskular yang dikaitkan dengan perokok berat, minuman keras, dan obesitas.
Kim Il-sung meninggal pada tahun 1994 karena gagal jantung.
Putra dan penggantinya, Kim Jong-il, menderita stroke pada 2008 dan meninggal dunia karena serangan jantung pada 2011.
Kim Jong Un sendiri pernah terkena rumor kesehatan yang buruk, termasuk diabetes, masalah kardiovaskular, dan nyeri pergelangan kaki akibat berat badannya.
Diketahui lebih dari 46 persen pria dewasa di Korea Utara adalah perokok pada tahun 2017, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Tetapi para pembelot dari negara itu mengatakan bahwa persentasenya bisa jauh lebih tinggi.
Karena pria menganggap merokok di masa remaja mereka sebagai sumber hiburan di tempat dengan sedikit alternatif.
Korea Utara mengklaim bahwa tidak ada wanita yang merokok.