Penulis
Intisari-Online.com - Sebagai Presiden Rusia, nama Vladimir Putin langsung menjadi salah satu pemimpin terkuat di dunia.
Bahkan pada Juli 2020 lalu, Putinmenandatangani Perintah Eksekutif amendemen Konstitusi Rusia.
Amandemen itu lantas mengizinkan dirinya berkuasa sampai 2036.
Artinya presiden berusia 68 tahun itu akan terus memimpin Rusia hingga 36 tahun mendatang.
Tapi tiba-tiba ada kabar buruk datang dari Putin.
Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (7/11/2020), sebuah sumber yang dekat dengan Putin telah mengklaim bahwa presiden Rusia itu siap mundur dari jabatannya sebagai Presiden Rusia.
Dilaporkan Putintelah mengalami masalah kesehatannya dan itu bukanlah penyakit biasa.
Para pengamat mencatat bahwa Putin mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan di tangannya, kesulitan memegang pena, serta terus-menerus menggerakkan kakinya.
Para pengamat, yang menonton rekaman Putin baru-baru ini, menunjukkan bahwa kakisang presiden tampak bergerak terus-menerus.
Mereka juga mencatat bahwa Putin tampak kesakitan sambil memegangi sandaran tangan kursi.
Jari-jari Putin juga terlihat bergerak-gerak saat memegang pena, dengan pengawas juga mengklaim dia memegang cangkir yang diyakini berisi koktail pereda nyeri.
Semua gejala-gejala yang ditunjukkan Putin itu sepertimengembangkan gejala Penyakit Parkinson, yang memengaruhi otak dan dapat menyebabkan gemetar dan kaku.
Penyakit Parkinsob merupakan suatu gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan, sering disertai tremor.
Kerusakan sel saraf di otak menyebabkan tingkat dopamine turun, sehingga berujung pada gejala Parkinson.
Parkinson sering dimulai dengan tremor di satu tangan.
Gejala lain adalah gerakan lambat, kekakuan, hilangnya keseimbangan.
Obat dapat membantu mengontrol gejala Parkinson.
Situasi itu membuat beberapa ahlitelah memintanya untuk mundur sebagai Presiden Rusia.
Tak hanya pejabat Rusia,Alina Kabaeva (37), mantan kekasih Putin, juga telah memintanya untuk mundur.
Profesor Valery Solovei, ilmuwan politik Moskow, menambahkan bahwa putri Putin, Maria Vorontsova(35) dan Katerina Tikhonova(34) juga menekannya untuk mundur.
"Keluarga memegang pengaruh yang kuat bagi Putin," ucapProfesor Valery Solovei.
"Dia bermaksud mengumumkan rencana penyerahannya pada bulan Januari."
Prof Soloveo juga mengklaim di outlet tersebut seorang Perdana Menteri baru akan ditunjuk oleh Presiden, yang telah "dipersiapkan" untuk mengambil alih darinya.
Laporan itu muncul ketika Putin secara pribadi menyusun undang-undang yang memastikan mantan Presiden dapat menjadi senator seumur hidup.
Itu akan membuat mantan Presiden diberikan kekebalan seumur hidup dari penuntutan berdasarkan hukum pidana.
RUU yang diusulkan Putin memperluas hukum yang ada yang memberikan kekebalan Presiden dari tanggung jawab pidana atau administratif.
RUU tersebut akan memungkinkan anggota parlemen untuk mencabut kekebalan untuk mantan Presiden dengan mayoritas dua pertiga dari kamar legislatif kembar Rusia, dan membutuhkan persetujuan dari keduanya sebelum naik menjadi undang-undang.
Terlepas dari undang-undang baru, staf Putin telah tampak tak setuju bahwa Presiden berencana untuk mundur dari jabatannya
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Ini benar-benar tidak masuk akal."
"Semuanya baik-baik saja dengan presiden."
Ditanya apakah Putin berencana untuk mundur dalam waktu dekat seperti yang disarankan Solovei, Peskov mengatakan: "Tidak".
“Ini adalah praktik yang diterapkan di banyak negara di dunia, dan ini cukup dibenarkan."
"Ini bukan inovasi dari sudut pandang praktik internasional."
Tentu banyak yang tak percaya jika Putin memiliki gejala penyakit itu.
Sebab, selama ini Putin dikenal sebagai presden yang sehat dan kuat.
Putin juga secara rutin merilis fotonya sedang menunggang kuda dan berolahraga untuk menjaga citra kesehatannya.